Korban Terus Berjatuhan, RS di Gaza Kehabisan Tempat Penyimpanan Jenazah

Internasional

Korban Terus Berjatuhan, RS di Gaza Kehabisan Tempat Penyimpanan Jenazah

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 13 Okt 2023 18:49 WIB
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel terus bertambah. Sebanyak 413 warga Palestina dilaporkan tewas.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel terus bertambah. Foto: AP Photo/Hatem Ali
Solo -

Serangan udara Israel ke Jalur Gaza, wilayah Palestina, memasuki hari ke-6. Gempuran Israel itu untuk membalas serangan Hamas pada akhir pekan lalu. Kamar mayat di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza pun penuh sesak karena jenazah korban terus berdatangan.

Dilansir detikNews dari Associated Press dan Arab News, Jumat (13/10/2023), para petugas medis di Jalur Gaza menyebut kehabisan tempat untuk menyimpan jenazah. Kamar mayat di RS Shifa di Jalur Gaza hanya mampu menampung sekitar 30 jenazah dalam satu waktu.

Walhasil, para pekerja harus menumpuk tiga jenazah di luar ruangan berpendingin dan menempatkan puluhan jenazah lain secara berdampingan di tempat parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kantong-kantong jenazah mulai berdatangan dan terus berdatangan, dan sekarang menjadi kuburan," kata seorang perawat di RS Shifa, Abu Elias Shobaki, merujuk pada tempat parkir rumah yang digunakan menampung jenazah, dikutip dari detikNews.

"Saya lelah secara emosional dan fisik. Saya hanya harus menahan diri untuk tidak memikirkan betapa buruknya keadaan yang akan terjadi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Hampir sepekan setelah Hamas menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dan menewaskan lebih dari 1.300 orang, Israel kini mempersiapkan kemungkinan invasi darat ke Jalur Gaza. Invasi itu untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Serangan darat itu kemungkinan akan meningkatkan jumlah korban jiwa warga Palestina, yang telah melewati empat perang berdarah antara Israel dan Hamas. Situasi saat ini, dengan banyaknya korban jiwa akibat serangan Israel, telah mendorong sistem mencapai batasnya di wilayah yang sejak lama diblokade.

Rumah sakit di Jalur Gaza yang sebelumnya sudah kekurangan pasokan, kini kondisinya semakin memprihatinkan. Sebab, Israel menghentikan pasokan air dari perusahaan air nasionalnya. Israel juga memblokir listrik, makanan, dan bahan bakar untuk wilayah tersebut.

"Kami berada dalam situasi kritis," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, seperti dilansir detikNews.

"Ambulans tidak bisa menjangkau korban luka, para korban luka tidak bisa mendapatkan perawatan intensif, korban meninggal tidak bisa dibawa ke kamar mayat," imbuhnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, gempuran Israel sejauh ini menewaskan lebih dari 1.400 orang di Jalur Gaza, 60 persen di antaranya wanita dan anak-anak. Adapun lebih dari 340.000 orang, atau sekitar 15 persen dari total populasi Gaza, kehilangan tempat tinggal.

Militer Israel mengklaim pasukannya menyerang infrastruktur Hamas dan bermaksud menghindari korban sipil. Namun, warga Palestina membantah klaim itu.

Sementara itu fasilitas kesehatan di Jalur Gaza kini juga semakin kewalahan karena ada lebih dari 6.000 orang lain yang mengalami luka-luka.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads