129 WNI di Israel Tolak Dievakuasi, Kemlu Ungkap Alasannya

129 WNI di Israel Tolak Dievakuasi, Kemlu Ungkap Alasannya

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 13 Okt 2023 18:21 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha (Azhar/detikcom)
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha (Foto: Azhar/detikcom)
Solo -

Sebanyak 129 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Israel menolak dievakuasi. Hal itu diungkap oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Dilansir detikNews, berdasarkan data Kemlu, total WNI yang menetap di Israel selama konflik dengan Palestina sebanyak 133 orang. Pihak Kemlu sudah mengimbau mereka untuk meninggalkan wilayah tersebut. Namun dari jumlah itu, hanya empat yang bersedia dievakuasi.

"Kemudian yang kedua, warga negara kita yang tinggal di wilayah Tepi Barat atau di wilayah-wilayah lain di Israel total ada 133. Nah, untuk yang 133 ini, kami sudah melakukan Zoom Meeting dengan mereka, menyampaikan situasinya dan sekali lagi menyampaikan imbauan bagi kita travel advisory agar mereka meninggalkan wilayah tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha di kantornya, Jumat (13/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, berdasarkan informasi terakhir, dari 133 tersebut, hanya 4 yang ingin meninggalkan wilayah. Karena mungkin merasa aman," sambungnya.

Judha menyebut Kemlu tak bisa memaksa para WNI itu. Menurutnya tugas Kemlu adalah mengasesmen para WNI tentang situasi keamanan di Israel.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak bisa memaksa, pilihan terakhir dipulangkan ke masing-masing WNI. Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai asesmen situasi keamanan," kata dia.

Judha mengatakan pihaknya memang mempunyai tanggung jawab untuk memastikan kondisi WNI di luar negeri. Namun keputusan akhir dievakuasi atau tidaknya berakhir di WNI tersebut.

"Sekali lagi kami tegaskan bahwa tugas negara adalah mengamankan, melindungi warga negara kita dari wilayah berbahaya ke aman, sesuai dengan Undang-Undang 37 Tahun 1999 mengenai hubungan luar negeri. Namun sifatnya itu adalah by concept," ujarnya.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads