Ratusan siswa SD Muhammadiyah Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, menggelar salat istisqa untuk memohon segera diturunkan hujan. Selain menggelar salat, siswa dan guru menggalang dana kemanusiaan.
Salat istisqa dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Siswa dari dua kampus berkumpul di halaman Masjid Baitul Arqam dan melaksanakan salat dengan menggelar tikar.
Salat dua rakaat tersebut diimami guru, Nur Cahyo Utomo dengan khatib guru agama, Nanang Setyawan. Dengan khidmat seluruh siswa mengikuti salat, mendengarkan khotbah dan diakhiri dengan penggalangan dana kemanusiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Galang Dana Bantu Air Bersih
Penggalangan dana kemanusiaan dengan memutar kotak infak itu diikuti siswa dan guru. Dana yang terkumpul mencapai Rp 8.099.500 yang akan disumbangkan untuk bantuan air bersih.
"Hasil penggalangan dana ini terkumpul Rp 8.099.500 nantinya akan disumbangkan untuk bantuan air bersih, ditambah dana sosial. Kita fokuskan ke Kecamatan Bayat," ungkap Kasek SD Muhammadiyah Tonggalan, Ghufron Ahmad Muzaki kepada detikJateng di lokasi, Jumat (6/10/2023) pagi.
Pengiriman bantuan air, kata Ghufron, akan dikoordinasikan dengan MDMC dan BPBD Kabupaten Klaten. Kegiatan salat istisqa dan penggalangan dana ini merupakan rangkaian bakti sosial.
"Ini kegiatan bakti sosial tapi kita juga mengedukasi anak-anak tentang bagaimana menghadapi cobaan dari Allah SWT berupa kemarau panjang. Caranya dengan mendekatkan diri kepada Allah agar anak kuat iman," kata Ghufron.
Diikuti 700 Peserta
Jumlah peserta, sebut Ghufron, sekitar 700 orang yang terdiri dari siswa dan guru. Sebelum salat dilaksanakan, para siswa sudah diberikan materi cara salat meminta hujan.
"Sebelumnya sudah diberi materi tata cara salatnya karena masuk materi pembelajaran beribadah. Ini implementasinya," pungkas Ghufron.
Siswa kelas V, Athar, mengatakan salat itu untuk meminta hujan karena musim kemarau panjang. Sebelumnya sudah diajarkan tata cara salatnya.
"Sudah diajari, sudah paham salatnya, ya seru saja. Infak untuk bantu saudara kita yang kekeringan," kata Athar.
(aku/sip)