Sejumlah los dan kios Pasar Slogohimo di Kabupaten Wonogiri ludes terbakar pada Kamis pekan lalu. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menyebut kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik dari toko elektronik.
"Kalau laporan camat, (dari) toko elektronik. Yang mungkin melakukan kegiatan apa, lupa mematikan stop kontak atau apa, sehingga terjadi korsleting," kata Joko Sutopo kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Berdasarkan laporan dari Dinas Perindag dan KUKM, Joko menjelaskan ada 120 kios dan 400 los yang terdampak kebakaran pada Kamis (28/9) itu. Adapun jumlah keseluruhan kios dan los di Pasar Slogohimo sebanyak 212 kios dan 695 los.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Berapa total kerugian akibat kebakaran Pasar Slogohimo) Belum," ujar Bupati yang akrab disapa Jekek itu.
Joko mengatakan, dia telah meminta camat untuk mengundang warga pasar yang terdampak kebakaran. Undangan itu bertujuan untuk koordinasi rencana tindakan setelah kebakaran.
Pemkab Wonogiri juga akan segera membuat pasar darurat. Ada dua pilihan tempat pasar darurat, yakni di lapangan kelurahan dan halaman pasar.
"Usulan warga pasar di halaman (pasar). Dari dinas (mengusulkan) di lapangan. Pekan depan (Selasa, 10/10) audiensi. Kita buka ruang seluasnya. Harus difasilitasi dengan baik," ucap Joko.
Dia menambahkan, Pasar Slogohimo tidak memungkinkan dibangun kembali pada 2023. Yang bisa dilakukan saat ini ialah membuat pasar darurat.
Menurutnya, pembangunan pasar darurat itu akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp 600-700 juta.
"Kita ambil langkah cepat. Salah satu langkah strategis pasar darurat," kata Joko.
(dil/aku)