Bambang Pacul soal Usulan Jokowi Jadi Ketum PDIP: Mohon Izin, Nggak Gampang

Bambang Pacul soal Usulan Jokowi Jadi Ketum PDIP: Mohon Izin, Nggak Gampang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 05 Okt 2023 09:12 WIB
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto  atau Bambang Pacul.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (PDIP Jateng) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Semarang -

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (PDIP Jateng) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menanggapi isu terkait usulan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Bambang Pacul menyebut tak mudah menggantikan trah Sukarno di PDIP.

Bambang Pacul awalnya menyoroti perjuangan Megawati sejak Orde Baru hingga saat ini. Dia memaparkan perolehan suara yang didapat PDIP sejak dipimpin oleh Megawati.

"Dulu pergulatan terus, bergulat panjang, 1993 ketika boom seperti itu PDI terjadilah Kongres Luar Biasa di Sukolilo itu masih di era Orde Baru yang represif, lampu mati dan sebagainya karena Bu Mega akan menang. Kemudian Bu Mega statement saya Megawati Soekarnoputri adalah Ketua Umum de facto PDI, bergulat 1995, kemudian 1997 Pemilu, Ibu Ketua Umum berpidato saya tidak menggunakan hak saya sebagai warga Republik, wah pasukannya ikut semua, rontok itu 1997," kata Bambang Pacul di Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Rabu (4/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, menurutnya peran PDIP merupakan peran Megawati. Dia menilai tak gampang mengganti trah Sukarno di partai berlambang banteng itu.

"Jadi mengganti trah Sukarno di PDI Perjuangan, mohon izin, itu nggak gampang. Karena apa, karena komunitas pemilih PDI itu utamanya Bung Karno," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

"Jawa Tengah ini itu PDI Perjuangan direpresentasikan Bung Karno itu di angka 74 persen. Saya belum teliti di daerah lain tapi di Jateng begitu. Oleh karena itu perjalanan mengganti Ketua Umum mohon izin, artinya orang tidak belajar sejarah," jelas Bambang Pacul.

Meski begitu, Bambang Pacul menyerahkan urusan Ketua Umum kepada Kongres. Namun, Bambang Pacul yakin bila Megawati diganti suara PDIP akan menurun.

"Jadi kalau orang kemudian bagaimana mengganti Ketua Umum Bu Mega ya mohon maaf lah, kalau mau PDI Perjuangan suaranya decline ya monggo keputusan Kongres nanti. Pak Pacul nanti sebagai Ketua DPD akan ngomong ini, saya pastikan kalau Ketua Umumnya ganti declining suara PDI Perjuangan kenapa? Lihat sejarah, itu saja," imbuhnya.

Bambang Pacul menegaskan bahwa statement-nya ini merupakan pandangan pribadi. Dia menduga usulan Jokowi jadi Ketum PDIP ini terkait fenomena demam ketua umum.

"Harus di-underline saya bukan sebagai Ketua DPD, omongan saya tidak mewakili siapa pun kecuali diri saya. Saya mengira ini kan semacam ada demam ketua umum, orang jadi ketua umum gampang gitu loh karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali mungkin demam itu sehingga orang bicara soal ketua umum," kata Bambang Pacul.

Usulan itu pertama kali disampaikan kakak Megawati, Guntur Sukarno. Simak di halaman selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, dilansir dari CNNIndonesia, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto angkat suara ihwal usulan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai.

Usulan itu disampaikan putra sulung Presiden RI pertama Sukarno, sekaligus kakak Megawati, Guntur Sukarno. Dalam opininya di Harian Kompas, Sabtu (30/9), Guntur menilai Jokowi perlu melanjutkan karir politiknya usai lengser sebagai Presiden.

"Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan," tulis Guntur.

Merespons hal itu, Hasto mengatakan partainya tetap menerima usulan Guntur sebagai sebuah masukan. Namun, dia menyebut partainya saat ini masih fokus pada pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(aku/aku)


Hide Ads