Massa driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Dewan Presidium Driver Online Banyumas Raya (DPOBOR) menuntut penyesuaian tarif. Dalam aksinya di Purwokerto, mereka konvoi dari Jalan S Parman menuju Gedung DPRD Banyumas.
Pantauan detikJateng, Selasa (3/10), massa driver ojol itu membawa spanduk bertulisan aneka tuntutan. Salah satu spanduknya bertulis 'kami mitra bukan budakmu'.
Ada enam tuntutan yang disuarakan masa driver ojol tersebut. Di antaranya mengenai penyesuaian tarif yang selama ini dinilai memberatkan para driver.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarif yang sekarang tidak layak. Banyak orang yang bergantung pada pekerjaan ini, sehingga kami meminta ada penyesuaian tarif," kata perwakilan DPOBOR, Wisnu, kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Massa driver ojol itu juga menyerukan agar ada penyetaraan tarif layanan transportasi berbasis aplikasi, penghapusan sistem dobel order layanan food, penyetaraan tarif delivery, dan memprioritaskan akun luar regional yang beroperasi di Banyumas Raya untuk bisa mutasi dan bisa onbid di Regional Jawa Tengah.
Mereka juga menyuarakan soal kesenjangan order antar driver ojol. Melalui aksi hari ini, mereka berharap anggota DPRD dapat mencarikan solusi terbaik.
"Harapannya anggota dewan dapat mendengar dan memberikan solusi terbaik untuk para mitra driver online se-Banyumas Raya," ujar Wisnu.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Komisi II DPRD Banyumas, Subagyo mengatakan pihaknya siap memfasilitasi tuntutan para driver ojol.
"Terus terang itu bukan kewenangan kita. Namun kita akan mengawal dan memfasilitasi aspirasi para driver online se-Banyumas Raya ini hingga ke pusat," kata dia.
Subagyo juga berencana mengundang kembali perwakilan para driver ojol se-Banyumas Raya itu pada Kamis (5/10) mendatang untuk audiensi bersama perwakilan aplikator serta Dinas Perhubungan Banyumas.
"Kita akan undang perwakilan dari kalian hari Kamis. Lalu minggu depan kita akan berangkat ke pusat untuk menyampaikan aspirasi," pungkasnya.
(dil/sip)