Bom peninggalan Perang Dunia II seberat 100 kilogram ditemukan di lokasi proyek pembangunan di wilayah Singapura. Bom yang kondisinya masih utuh tersebut rencananya akan diledakkan secara terkendali oleh tim penjinak bom Angkatan Bersenjata Singapura (SAF), Selasa (26/9).
Mengutip detikNews, Senin (25/9/2023) dilansir Channel News Asia, Kepolisian Singapura dalam pernyataannya pada Minggu (24/9) waktu setempat menyebutkan jika pihaknya mendapatkan laporan soal temuan bom peninggalan era PD II seminggu yang lalu. Bom ini ditemukan saat dilakukan pekerjaan penggalian di sepanjang Jalan Upper Bukit Timah.
Dengan pertimbangan segi keamanan, tim penjinak peledak SAF akan melakukan 'penjinakan terkendali di lokasi' pada Selasa (26/9) besok, antara pukul 08.00 pagi hingga pukul 19.00 malam waktu setempat.
Selama periode tersebut, pihak kepolisian akan mensterilkan lokasi dengan memasang garis polisi berjarak 200 meter dari lokasi temuan bom era PD II itu.
Selain itu, warga setempat akan diimbau mengungsi sementara, dengan pertokoan dan sekolah di area tersebut diperintahkan untuk dikosongkan selama operasi berlangsung. Kegiatan belajar-mengajar di sekolah setempat akan dialihkan ke home-based learning pada hari itu.
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal jumlah warga yang diimbau mengungsi selama operasi penjinakan dilakukan. Aktivitas drone, tegas Kepolisian Singapura, juga akan dilarang di area penjinakan bom era PD II tersebut.
Diumumkan juga bahwa pada Selasa (26/9) besok, mulai pukul 11.00 waktu setempat hingga pukul 19.00 waktu setempat, ruas jalan layang Bukit Panjang dan ruas jalan Upper Bukit Timah akan ditutup sementara.
Otoritas Singapura menegaskan hanya kendaraan kepolisian, kendaraan darurat SAF dan kendaraan yang mendapat izin yang memiliki akses ke ruas jalanan tersebut, dengan polisi lalu lintas akan dikerahkan untuk membantu dan mengarahkan para pengendara.
"Suara-suara keras mungkin terdengar selama peninggalan era perang itu dijinakkan secara terkendali. Masyarakat diimbau untuk tidak khawatir dan menghindari area tersebut," demikian pernyataan otoritas setempat.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
(apl/sip)