Sederet Fakta Kebakaran TPA Jatibarang Semarang di 2 Zona Berbeda

Round-Up

Sederet Fakta Kebakaran TPA Jatibarang Semarang di 2 Zona Berbeda

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 19 Sep 2023 05:30 WIB
Kondisi terkini di lokasi kebakaran TPA Jatibarang, Semarang, Senin (18/9/2023) pukul 18.40 WIB.
Kondisi di lokasi kebakaran TPA Jatibarang, Semarang, Senin (18/9/2023) pukul 18.40 WIB. Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Solo -

Kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Jatibarang, Mijen, Semarang, terjadi sejak kemarin siang. Malamnya, api telah melanda sekitar 5 hektare lahan di dua zona yang berbeda. Berikut ini fakta-faktanya.

1. Api di Atas Bukit

Kebakaran itu dilaporkan terjadi pada Senin (18/9) pukul 14.09 WIB. Pada pukul 14.50 WIB, baru satu unit tim pemadam yang terlihat di lokasi.

Api membakar tumpukan sampah di area dalam TPA. Di sekitar lokasi juga tampak padang ilalang kering. Kebakaran terjadi di atas bukit hingga asap tebal mudah terlihat di jalan menuju lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Kabid Ops dan Pemadaman Damkar Kota Semarang, Untung Sugiono menyebut pihaknya telah menerjunkan empat unit Damkar.

2. Dari Lahan yang Sudah Ditutup

Sekitar pukul 15.30 WIB, kebakaran itu diperkirakan telah melanda sekitar 1 hektare lahan di TPA Jatibarang.

ADVERTISEMENT

"Kalau dengan atas mungkin 1 hektare, keseluruhan TPA kita ada 46 hektare," kata Kepala UPTD TPA Jatibarang, Wahyu Heryawan di lokasi, kemarin.

Menurut Wahyu, titik api pertama kali terlihat di lahan TPA yang tidak terpakai.

"Awalnya di TPA yang sudah ditutup, kemudian tadi siang kondisinya agak mendung, angin agak kencang, terjadi percikan (api) kemudian menjalar ke bawah (lokasi timbunan sampah)," jelasnya.

3. Pemulung Dilokalisir

Sekitar pukul 15.30 WIB, tim pemadam telah tiba di lokasi. Sejumlah truk tangki air juga didatangkan, juga ada mobil ambulans.

Kapolsek Mijen, Kompol Kompol Kholid mengimbau masyarakat tak mendekat ke lokasi kebakaran. Pihaknya juga melokalisir pemulung dan peternak yang biasa menggembalakan sapinya di sekitar TPA.

"Ada hewan ternak di lokasi dan pemulung yang masih mengambili barang, sementara kami geser supaya kita fokus dalam penanganan kebakaran," kata Kholid.

4. Ditutup Sementara

Dinas Damkar Kota Semarang pun meminta aktivitas di TPA Jatibarang ditutup sementara.

"Kami minta kepada Kepala DLH untuk meng-cancel sementara (bongkar muat sampah), karena jangan sampai aktivitas kami terganggu. Di satu sisi lagi ini antisipasi untuk truk-truk masuk kemudian ada bongkar sampah, ini tentunya akan menjadi kendala bagi kami," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Semarang, Nurkholis di lokasi.

"Termasuk di lokasi ada beberapa sapi juga berharap untuk bisa keluar dari lokasi," lanjutnya.

5. Delapan Unit Damkar

Sekitar pukul 16.15 WIB, terlihat 6 unit pemadam di lokasi. Dinas Damkar juga meminta berbagai pihak mendatangkan truk air ke lokasi.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Sementara kita luncurkan ada 6 Damkar dari induk dan wilayah kemudian akan kami tambah lagi ada 2, jadi 8. Kami juga sudah komunikasi dengan PDAM, DLH, dan DPU untuk mensuport tangki air sehingga kalau kehabisan air tidak perlu keluar dari lokasi," jelasnya.

"Sampah itu kan mengandung gas metan, kerepotannya itu memang di situ, di satu sisi kebakaran, di satu sisi kalau gas metan terbakar itu juga bisa memicu api yang lebih besar," tambahnya.

6. Diduga dari Semak Kering

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita menduga sumber api berasal dari semak belukar yang terbakar.

"Tadi barusan saya tanya penyebabnya apa, karena itu digembok jadi tidak ada manusia yang ke sana, tapi adanya semak belukar yang kering," kata Ita di lokasi, kemarin.

"Tolong kalau ada seperti itu (semak kering) dibersihkan, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan terus akhirnya terjadi sebelah sana ya zona 1 itu kebakaran, kemudian karena ada angin ini meluas ke sebelah sini ya zona eks-Narpati," sambungnya.

Ada dua lokasi yang terbakar. Pertama di daerah pasif dan merembet hingga ke area bekas pabrik pupuk PT Narpati yang kini jadi lokasi timbunan sampah.

"Alhamdulillah di zona 1 itu sudah mulai pendinginan tapi memang masih keluar api karena mungkin di bawah-bawahnya masih ada mungkin api-api yang kecil," jelasnya.

7. Sapi Berlarian saat Dievakuasi

Pukul 17.00 WIB, petugas masih berupaya memadamkan api di blok eks Narpati. Sapi-sapi yang berada di TPA pun berlarian saat akan dievakuasi.

"Minggir-minggir sapi ora ono rem e (tidak ada remnya)," teriak warga saat mengevakuasi sapi yang berlarian, Senin (18/9/2023).

Masyarakat yang bekerja sebagai pemulung juga diminta menjauh dari lokasi. Tebalnya asap menyebabkan mata terasa pedih.

8. Landa 5 Hektare

Pukul 18.40 WIB pemadaman masih berlangsung. Kebakaran itu telah melanda sekitar 5 hektare lahan di dua zona berbeda.

Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang, Nurkholis mengatakan pihaknya fokus menyisir dari tepi hingga ke tengah titik api.

"Informasi dari Pak Bambang (Kepala DLH Semarang) ya, dari TPA yang sudah tidak aktif ini ada 2 dan 3 hektare, kalau di kawasan ini ada 5 (hektare) tapi itu sudah ada buffer (penyangga) ya antara 2 dan 3 hektare itu," ujarnya di lokasi.

Zona pertama ialah TPA yang sudah tidak aktif dan kedua adalah zona di dekat bekas pabrik pupuk PT Narpati. Sampah di dua zona itu disebut pasif atau tidak ada lagi penambahan sampah baru.

"Untuk pemadaman kita harus dari tepi dulu, menyisir, baru ke tengahnya. Tentu saja yang kami harapkan tidak ada angin," jelas Nurkholis.

9. Satu Pemadam Sesak Napas

Sementara itu seorang petugas pemadam dilaporkan mengalami sesak napas.

"Ada satu personel yang ditangani pihak medis, semoga tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan," ucap Nurkholis.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)


Hide Ads