Kabar adanya tindak penganiayaan di Kabupaten Grobogan viral di media sosial. Pelakunya disebut oknum anggota Bhabinkamtibmas.
Informasi itu banyak diunggah di media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @infogrobogan.id, dengan tangkapan layar CCTV yang memperlihatkan pria berbaju merah sedang mengangkat tangan mengarah ke pemuda berkaus hitam di depannya.
Video aksi penganiayaan yang terekam CCTV itu beredar lewat pesan WhatsApp. Dilihat detikJateng, video berdurasi 4 menit 14 detik itu menunjukkan pria berbaju merah menampar keras pemuda berkaus hitam. Kemudian pria itu memanggil pemuda berbaju hitam lainnya untuk datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemuda tersebut diminta mengambil motor kemudian diminta berposisi jongkok di dekat knalpot. Diduga pemuda itu diminta mendengarkan suara knalpot motor yang dibawa.
Kemudian keduanya berbincang dan pria itu menepuk kepala dan pipi pemuda tersebut berkali-kali. Namun lama kelamaan tepukan itu jadi tamparan bertubi-tubi.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/9) lalu. Pelaku penganiayaan itu disebut sebagai oknum anggota Bhabinkamtibmas yang berinisial Aipda A.
Wakapolres Grobogan, Kompol Gali Atmajaya membenarkan pria berbaju merah dalam video tersebut merupakan oknum polisi di Grobogan. Menurutnya, oknum itu telah dipanggil dan diperiksa oleh pihak Pengamanan Internal (Paminal) Polres Grobogan.
"Disinyalir oknum anggota Polres Grobogan. Dari Paminal Polres Grobogan proses pemanggilan dan pemeriksaan. Sementara yang bersangkutan sedang didalami, kita periksa lebih lanjut," kata Gali saat dihubungi wartawan lewat telepon, Senin (18/9/2023).
Selain memanggil Aipda A, polisi juga akan memeriksa para saksi. Jika memang terbukti dan oknum itu dinyatakan bersalah, Gali menegaskan ada proses hukumnya.
"Selama ini kita laksanakan proses hukum berlaku. Kita akan panggil saksi yang ada. Kalau bersalah akan ditindak hukum sesuai yang berlaku di satuan Polri," tegasnya.
Dihubungi terpisah, Kades Kemadohbatur, Iqnatius Gebyar Adi Winarno mengatakan korban berinisial RK (20) seorang pegawai bengkel di lokasi dan FR (17) pelajar SMA. Diduga Aipda A emosi karena suara knalpot.
"Kemungkinan saat menyervis motor, knalpot dibleyer-bleyer hingga memicu kemarahan," kata Adi saat dihubungi wartawan.
Usai kejadian itu, pihak keluarga korban tidak terima. Para korban itu lalu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum karena mengalami luka-luka.
"Kedua remaja luka-luka, sudah visum dan lapor Polres Grobogan," ucap Adi.
(dil/ahr)