.webp)
Kisah keluarga miskin yang bertahan di rumah sempit tanpa listrik dan sumber air di Kelurahan Pasarbatang, pinggiran kota Kabupaten Brebes, menuai respons dari pihak Pemkab Brebes. Rumah 4,5 x 4 meter yang mereka tinggali akan segera direhabilitasi.
Melalui program bedah rumah, tempat tinggal Rusmini beserta tiga anaknya dan dua keponakan itu akan direhabilitasi pada September ini.
Ditemui di rumahnya di RT 03 RW 01 Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Rusmini mengaku tidak menyangka rumah warisan miliknya bakal diperbaiki oleh Pemkab. Dia tak pernah membayangkan rumahnya bakal lebih layak karena tidak punya uang untuk memperbaiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih sudah membantu sehingga Pemkab Brebes tahu kondisinya dan langsung respons. Rumah ini akan diperbaiki supaya layak huni," ujar Rusmini kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Kabar soal bantuan bedah rumah itu disampaikan Lurah Pasarbatang, Suharis. Dia menyebut bantuan itu atas perintah Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin.
"Atas perintah Pj Bupati ke Camat, saya langsung cek dan melaporkan. Alhamdulilah langsung respons dan rumah ini akan direhab," kata Suharis.
Suharis menjelaskan, rehab rumah Rusmini itu menggunakan anggaran dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Brebes sejumlah Rp 15 juta.
Menurutnya, bagian yang paling mendesak diperbaiki ialah atap, tempat MCK, serta kamar tidur. "Kalau dilihat, bagian yang mendesak adalah atap karena sudah lapuk," ucapnya.
Rusmini juga disebut akan mendapat bantuan pemasangan jaringan listrik. Selama ini Rusmini menyalur listrik dari rumah tetangga dengan iuran Rp 40 ribu per bulan.
Suharis menambahkan, rumah Rusmini juga akan dipasangi jaringan air bersih dari PDAM. Selama ini Rusmini harus mengambil air dari sumur tetangga.
"Untuk kebutuhan listrik dan air, segera akan dipasang jaringan," kata Suharis.
Bantuan juga datang dari pihak lain. Seorang warga, Endang Yuniarti, memberikan bantuan modal Rp 2 juta kepada Rusmini.
"Buat modal usaha jualan jajanan," ujar Endang.
Sebelumnya diberitakan, Rusmini bersama ketiga anaknya dan dua keponakan tinggal di kawasan kumuh di pusat Kota Brebes.
Dua keponakannya itu sudah tidak punya orang tua. Salah satu keponakan itu tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya.
Suami Rusmini jarang pulang. Kiriman uang dari suaminya tidak cukup untuk makan enam orang. Rusmini pun bekerja sebagai penjual makanan keliling yang mengambil dagangan dari sejumlah bakul.
"Kadang dapat Rp 30 ribu, kalau lagi sepi dapat Rp 15 ribu," ujar Rusmini.
Menurut Ketua RT 03 RW 01 Pasarbatang, Sudirman, tidak jarang para tetangga bergotong royong memberi bantuan, termasuk saat memplester lantai ruang tengah.
(dil/ahr)
