Susul Banyuwangi, Banyumas Jadi Kandidat Smart Green City ASEAN

Susul Banyuwangi, Banyumas Jadi Kandidat Smart Green City ASEAN

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 18:19 WIB
Kegiatan City Windows Series (CWS) ke-2 yang dilakukan oleh Program Smart Green ASEAN Cities (SGAC) di Hotel Java Heritage Purwokerto, Selasa (12/9/2023).
Kegiatan City Windows Series (CWS) ke-2 yang dilakukan oleh Program Smart Green ASEAN Cities (SGAC) di Hotel Java Heritage Purwokerto, Selasa (12/9/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Kabupaten Banyumas ditunjuk menjadi tuan rumah City Windows Series (CWS) ke-2 yang dilakukan oleh Program Smart Green ASEAN Cities (SGAC) yang didanai oleh Uni Eropa. Acara yang berlangsung selama 3 hari dari 12-14 September 2023 ini.

Pertemuan tersebut membahas bagaimana pengelolaan sampah yang saat ini masih menjadi persoalan di sejumlah daerah.

Kegiatan itu diikuti oleh sekitar 55 peserta dari berbagai negara ASEAN, serta puluhan Dinas Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten di Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan City Windows Series (CWS) ke-2 yang digelar di Banyumas ini, adalah acara tingkat tinggi yang diselenggarakan sebagai bagian dari SGAC. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari keikutsertaan Banyumas pada acara serupa di Bangkok Desember 2022 lalu.

Program Manager SGAC United Nations Capital Development Fund (UNCDF), Chenchi G Dorjee menjelaskan terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah karena daerah ini dinilai mampu menjadi daerah yang mengawali pengelolaan sampah dengan baik.

ADVERTISEMENT

"Saya begitu terkesan bagaimana tim dari Banyumas mampu bekerja dan mengelola sampah serta mengubahnya menjadi uang," katanya saat jumpa pers di Hotel Java Heritage Purwokerto, Selasa (12/9/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa Banyumas menjadi kandidat terpilih program Smart Green City dari beberapa kota yang diusulkan oleh Pemerintah Indonesia. Di Indonesia sendiri, Banyuwangi telah mendapatkan bantuan program tersebut dan saat ini telah berjalan.

"Banyumas sudah memiliki level di tingkat ASEAN," terangnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya

Sementara itu, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengaku pengelolaan sampah di Banyumas belum sepenuhnya sempurna. Namun dinilai sudah berada di jalur yang tepat.

"Masih belum sempurna, ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan. Tetapi kalau dari proses awal sampai sekarang mereka melihat ini sudah on track. Tinggal menyempurnakan saja," katanya.

"Sama halnya seperti yang dilakukan di Tokyo. Saya kemarin dari sana. Namun, kelebihan kita adalah ongkos produksinya bisa kita tekan. Bahkan kita 1/100 (biaya) dari yang dikeluarkan di Tokyo. Tetapi hasilnya kira-kira sama," sambungnya.

Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi salah satu komitmen yang mendorong perubahan iklim dan mendukung implementasi dan pencapaian kota-kota berwawasan lingkungan di Asia Tenggara yang telah menjadi prioritas ASEAN

"Mari manfaatkan 3 hari ini untuk saling belajar. Jika Banyumas yang merupakan kota kecil mampu mengubah pengelolaan sampah menjadi nyaris tanpa sampah. Maka saya yakin, kota-kota lain yang lebih besar pasti bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan, transformasi pengelolaan persampahan di Banyumas merupakan sebuah proses yang masih berjalan. Ia percaya, acara seperti CWS ke-2 akan membantu kota dalam proses belajar bersama dengan berbagai kota lain di wilayah ASEAN.

"Banyumas telah membangun ekonomi sirkuler dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ini menjadi momentum untuk belajar dari pengalaman kota-kota lain di ASEAN," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/dil)


Hide Ads