Hati-hati Lur, Ada Lubang Menganga di Jalan Mpu Sedah Klaten

Lapur Lur

Hati-hati Lur, Ada Lubang Menganga di Jalan Mpu Sedah Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 17:49 WIB
Lubang di Jalan Mpu Sedah, Klaten. Foto diambil Selasa (12/9/2023).
Lubang di Jalan Mpu Sedah, Klaten. Foto diambil Selasa (12/9/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebuah lubang yang cukup besar menganga di Jalan Mpu Sedah, Dusun Punden, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten. Lubang tersebut mengeluarkan air cukup deras dari dasarnya.

Pantauan detikJateng di lokasi, lubang tersebut berada di badan jalan sisi timur. Aspalnya sudah hilang dan terdapat lubang dengan diameter sekitar 80 sentimeter.

Kedalaman lubang sekitar 1 meter. Sedangkan air yang keluar cukup jernih. Aliran air dari bawahnya cukup deras sehingga dibuatkan saluran ke tepi jalan untuk pembuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekitar lubang dipasang barikade bambu, ban bekas dan tanah bekas galian agar tidak ada kendaraan terperosok. Akibat munculnya lubang, mobil dari arah jalan Jogja-Solo, Bendogantungan dan dari Desa Tegalyoso harus bergantian melintas jika berpapasan.

"Karena ada lubang itu jalan tidak bisa buat papasan, ya gantian. Kalau sepeda motor bisa dua arah," ungkap Andi, warga Klaten Selatan kepada detikJateng, Selasa (12/9/2023) siang.

ADVERTISEMENT

Menurut Andi, jalan ambles itu sudah lama sekitar beberapa Minggu yang lalu. Setelah itu badan jalan digali dan muncul air dari dalamnya.

"Muncul air tapi mungkin ada pipa atau saluran di bawahnya. Jalan sini sekarang ramai, truk uruk tol juga lewat sini tiap hari,'' kata Andi.

Saat diminta konfirmasi, Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi Klaten, Sigit Setyawan Bimantoro menjelaskan air berasal dari saluran. Tetapi saluran pipa tersebut bukan milik PDAM.

"Setelah kita cek bukan milik PDAM tapi milik instansi lain yang sudah tidak digunakan lagi. Kemarin sempat kita cek," ungkap Sigit Setyawan kepada detikJateng.

Menurut Sigit, dari pengecekan ada pipa yang cukup deras airnya di bawah. Instansi yang dulunya menggunakan sudah akan berkoordinasi dengan PDAM untuk penanganan.

"Besok akan berkoordinasi dengan kita. Meskipun sudah tidak dipakai, kami juga tidak berani bertindak sebelum ada koordinasi ," imbuh Sigit Setyawan.




(ahr/aku)


Hide Ads