UGM Tjabang Magelang Menyimpan Jejak Pergolakan Politik '65

UGM Tjabang Magelang Menyimpan Jejak Pergolakan Politik '65

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 03 Sep 2023 06:15 WIB
Jejak UGM Tjabang Magelang. Foto diunggah Rabu (30/8/2023).
Jejak UGM Tjabang Magelang. Foto diunggah Rabu (30/8/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Universitas Gadjah Mada (UGM) ternyata pernah membuka kampus cabang di Magelang sekitar enam dekade silam. Pembukaan UGM Tjabang Magelang itu ternyata tidak terlepas dari imbas pergolakan politik di era 1965.

Hal itu diungkap oleh salah satu pegiat sejarah yang tergabung dalam Sejarah dan Walking Tour Magelang, Chandra Gusta Wisnuwardana.

Saat ditemui, Chandra menuturkan bahwa saat itu Wali Kota Magelang yang berhaluan kiri tengah berusaha membuka kampus swasta. Situasi itu menjadi salah satu alasan UGM akhirnya merasa harus membuka cabang di Magelang sebagai pesaing.

"(UGM) Juga merasa harus membuka, selain untuk memajukan pendidikan juga menanggulangi ideologi-ideologi yang mungkin masuk di universitas dibangun kaum kiri," kata Chandra saat ditemui, Selasa (29/8/2023).

Selain diprakarsai oleh kalangan sipil, pembukaan UGM Tjabang Magelang ini juga mendapat dukungan militer.

"Jajarannya kalangan sipil dan beberapa militer, konteksnya di tahun-tahun 1960-an itu memang panasnya pergolakan politik antara yang kiri dan bukan kiri," ujar Gusta.

Chandra juga mengungkap bahwa UGM Tjabang Magelang dulunya merupakan kampus swasta. Kampus tersebut milik Yayasan Perguruan Tinggi Magelang yang diketuai oleh Bupati Magelang yang berbeda haluan dengan Wali Kota Magelang.

"Perguruan Rakyat Borobudur didirikan oleh Wali Kota, sedangkan universitas swasta yang menjadi UGM Cabang Magelang ini adalah Ketua Yayasannya PTM adalah Bupati Magelang bukan orang kiri, Wali Kota Magelang orang kiri (saat itu)," katanya.

Jejak UGM Tjabang Magelang. Foto diunggah Rabu (30/8/2023).Jejak UGM Tjabang Magelang. Foto diunggah Rabu (30/8/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Namun, setelah pergolakan politik berhenti dengan tumbangnya pemerintahan Orde Lama, UGM Tjabang Magelang kemudian juga ditutup. Bangunan bekas kampus itu kini terbengkalai.

Chandra mengaku sangat prihatin dengan kondisi bekas kampus tersebut. Menurutnya, bangunan itu sebenarnya memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi.

"Ya cukup memprihatinkan melihat bangunan yang notabene adalah memiliki nilai sejarah kaitannya dengan sejarah pendidikan dan ada juga tarik ulur politik, itu cukup memprihatinkan," tegasnya.




(ahr/dil)


Hide Ads