Kesaksian 2 Kades soal Pria Wonogiri Viral Dianiaya gegara Turnamen Voli

Kesaksian 2 Kades soal Pria Wonogiri Viral Dianiaya gegara Turnamen Voli

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 31 Agu 2023 17:10 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Edi Wahyono
Wonogiri -

Dua kepala desa (kades) di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, melihat langsung pengeroyokan terhadap AD (28) yang disebabkan karena turnamen voli. Dua kades itu menyebut di lokasi kejadian untuk melakukan mediasi.

Diketahui, pria inisial AD warga Kecamatan Jatisrono mengalami penganiayaan. AD mengaku dianiaya oleh sejumlah orang. AD telah melaporkan hal tersebut ke kepolisian dan viral di TikTok.

Berdasarkan penelusuran detikJateng, dua kades yang ada di lokasi penganiayaan adalah Kades Gunungsari, Sudiyono dan Kades Gondangsari, Tukiran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kades Gunungsari Sudiyono mengonfirmasi jika aksi penganiayaan yang terjadi pada Jumat (25/8) itu terjadi di rumahnya. Menurutnya peristiwa itu terjadi karena permasalahan di turnamen voli.

"Itu laga lanjutan yang mempertemukan Desa Gunungsari dan Desa Gondangsari. Permasalahan voli itu sudah dimediasi," kata Sudiyono saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

ADVERTISEMENT

Meski sudah dimediasi, kata Sudiyono, ada pemuda Desa Gunungsari yang tersinggung saat AD memposting video di TikTok. Video itu diunggah di TikTok milik AD yakni @lagaligo_voly.

Ia menceritakan, saat kejadian ada beberapa pemuda yang berkumpul di rumahnya. Namun sebelumnya Sudiyono telah berkoordinasi dengan Kades Gondangsari Tukiran. Saat berkoordinasi, AD sudah diingatkan oleh pemuda desanya terkait video di akun TikToknya.

"Awalnya perwakilan pemuda dari desa juga berembuk. Jadi harapannya masalah bisa diselesaikan tanpa melibatkan massa," ungkap dia.

Pada saat itu, AD dijemput dan dibawa ke rumah Sudiyono. Namun saat tiba di lokasi, depan rumah, AD dipukul. Namun, Sudiyono tidak mengetahui pemukulan itu karena sedang berbincang di dalam rumahnya. Kemudian korban masuk ke dalam rumah.

Sudiyono menuturkan, saat di dalam rumah AD diminta para pemuda untuk menghapus video di TikToknya dan membuat permohonan maaf.

Namun, lanjut dia, ada pembelaan berupa argumen dari AD yang membuat AD dipukul. Sudiyono berusaha melerai. Kemudian massa diminta bubar.

"Kami antar (AD) pulang menggunakan mobil saya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami berupaya untuk menyelesaikan masalah di tingkat wilayah dengan baik-baik. Niat kami awalnya mau mediasi dulu. Kan ada perwakilan," kata Sudiyono.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Sementara itu, Kades Gondangsari Tukiran menuturkan jika pemuda di desanya juga telah mengingatkan AD terkait konten itu. Sebelum kejadian, ia ditelepon Sudiyono untuk datang ke rumahnya.

"Di sana saya dijelaskan permasalahannya. Sempat saya menelepon AD, tapi tidak diangkat. Hingga akhirnya AD dijemput dan dibawa ke sana. Saya dan Pak Sudiyono rencananya mau memediasi dengan perwakilan tokoh," kata Tukiran.

Tukiran tidak mengetahui pemukulan di luar rumah saat AD baru tiba di lokasi. Dia juga tak hafal dengan orang yang melakukan penganiayaan terhadap AD.

"Karena bukan warga saya jadi tidak hafal," kata Tukiran.

Diberitakan sebelumnya, curhatan seorang pria Wonogiri yang mengaku dijemput paksa sejumlah orang dan dikeroyok viral di media sosial TikTok. Polisi turun tangan dan akan memintai keterangan pria inisial AD itu.

Saat dimintai konfirmasi, Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari AD. Polisi akan memintai keterangan pelapor dan sejumlah orang yang disebut dalam postingan itu, termasuk dua oknum kades.

"Otomatis (dua kades dimintai keterangan) itu nanti. Kalau dari korban menyebutkan begini-begini nanti otomatis dimintai keterangan juga," kata Anom, Rabu (30/8).

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads