Sosok Dian Dosen UIN Solo yang Tewas, Hendak Kuliah S3 di Inggris

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 25 Agu 2023 13:14 WIB
Kabar duka meninggalnya dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34). Foto: dok. Istimewa
Sukoharjo -

Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian (34), ditemukan meninggal dunia di dalam rumah terkunci di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, kemarin siang.

Korban sebenarnya memiliki rumah di kawasan tersebut, namun sedang direnovasi. Korban menempati rumah temannya sesama dosen UIN berinisial A, yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya.

Korban memiliki nama lengkap Wahyu Dian Silviani, S.Si., M.Env. Selama tiga tahun terakhir, Dian menjadi dosen di UIN Raden Mas Said Solo jurusan Ilmu Alam, dengan status PNS yang memiliki jabatan fungsional asisten ahli.

Wanita yang akrab disapa Dian itu merupakan anak dari Guru Besar Universitas Mataram (Unram), Prof. Moh Hasil Tamzil. Dia lahir di Mataram dengan status belum menikah.

Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Solo, Rahmawan Arifin mengatakan korban tengah mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa S3 di Inggris.

"Hari ini, almarhumah akan menjalani kegiatan wawancara untuk mendapatkan beasiswa LPDP di Inggris. Beliau merupakan orang-orang yang lolos dalam seleksi penerima beasiswa," kata Arifin kepada awak media, Jumat (25/8/2023).

S1 korban ditempuh di Unram jurusan Kimia lulus tahun 2011, dilanjutkan S2 Universitas Macquarie Australia jurusan Ilmu Lingkungan yang lulus tahun 2016.

Korban kemudian menjadi ASN golongan Penata Muda tingkat 1 pada tahun 2021. Dia kemudian menjadi Dosen UIN Raden Mas Said Solo Prodi Ilmu Lingkungan.

"Kami keluarga besar Raden Mas Said Solo merasakan kehilangan yang sangat mendalam, dan belasungkawa yang sangat dalam atas meninggalnya dosen terbaik kami. Dosen yang sedianya diperuntukkan untuk pembukaan Prodi baru, yaitu Ilmu Lingkungan," ujarnya.

Sosok Korban

Menurut rekan korban, Hafidah, sosok Dian merupakan pribadi yang rendah hati. Pertemuannya pertama kali saat kegiatan bank sampah.

Meski lulusan dari Australia, Dian tak malu untuk bergelut dengan sampah, dengan memilah dan membungkus sampah. Dia sangat peduli dengan lingkungan dan bisa berteman dengan siapa saja.

"Kita sering bertemu dan kami banyak belajar dengan Mbak Dian. Dia orang yang sangat rendah hati, dengan siapa pun dia ajak berkawan," kata Hafidah.

Dian juga merupakan sosok yang cerdas sehingga tugas apa pun yang diberikan, dikerjakan dengan ikhlas dan baik sehingga hasilnya sangat memuaskan.

"Saya punya kata-kata yang bisa dipelajari dari mbak Dian, yaitu kerja ikhlas, dan kerja cerdas," ujarnya.




(rih/rih)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork