6 Makam di Wareng Bukti Gigihnya Tentara Pelajar Usir Penjajah di Purworejo

Rinto Heksantoro - detikJateng
Minggu, 13 Agu 2023 13:15 WIB
Makam 6 Tentara Pelajar di Desa Wareng, Butuh, Purworejo. Foto diunggah Minggu (13/8/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Enam makam berjajar di Desa Wareng, Kecamatan Butuh, Purworejo. Makam tersebut berada di lahan tanah bengkok milik desa.

Di bawah makam tersebut bersemayam jasad para Tentara Pelajar yang gugur dalam saat pertempuran melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa meski Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya.

Seorang Sejarawan Purworejo, Soekoso DM (74) menyebut serangan Belanda yang terus terjadi meski kemerdekaan RI telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Tak tinggal diam, berbagai serangan balasan pun diberikan oleh pasukan Tentara Pelajar untuk mengusir penjajah yang masih berada di wilayah Purworejo dan sekitarnya.

Namun dalam perjuangannya itu, terdapat 21 Tentara Pelajar dari Kedu Selatan, termasuk Purworejo gugur.

"Sebagian asli Purworejo dan daerah lain. Ketika itu di sana (Desa Wareng) ada penyerangan dari Belanda karena memang Tentara Pelajar itu kan pos-nya di sana. Suatu saat, di antara kita ada yang berkhianat lah, memberikan informasi bahwa di situ untuk pos Tentara Pelajar gitu sehingga Belanda dari wilayah Kebumen mencari dan menyerang ke sana," kata Soekoso saat dihubungi detikJateng, Jumat (11/8/2023).

"Ada belanda datang mereka kaget dan membubarkan diri. Di antara sekian itu ada yang tertembak dan meninggal. Kemudian TP yang dimakamkan di situ ada enam," sambungnya.

Tentara Pelajar sendiri merupakan bagian dari Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang dipimpin oleh Imam Pratigyo. IPI berkembang pesat hingga saat ibu kota RI dipindah ke Yogyakarta dan IPI Purworejo menjadi IPI Kedu Selatan.

"Karena Purworejo kan waktu itu koordinasinya dengan Kebumen waktu itu, karena Indonesia tinggal Kedu dan Yogyakarta waktu itu," imbuhnya.

Dalam kepengurusan IPI, terdapat bagian pertahanan yang kemudian membentuk pasukan IPI dan disebut sebagai Tentara Pelajar. Mereka tergabung dalam Brigade 17.

"Jadi masih jadi pelajar, karena situasi peperangan sedemikian rupa mereka inisiatif untuk membantu tentara gitu. Rata-rata SMP dan guru SMP. Akhirnya diopeni tentara yang resmi tergabung dalam Brigade 17 tapi namanya Tentara Pelajar, semacam sukarelawan lah tapi dibentuk pasukan, regu-regu, kompi-kompi juga," paparnya.

Untuk mengenang jasa para pahlawan muda itu, maka mereka dimakamkan di komplek Makam Pahlawan Desa Wareng sebagai jejak sejarah perjuangan dan pengorbanan. Hingga sekarang, masih banyak warga yang berziarah terutama ketika bulan Agustus.

Selengkapnya baca halaman berikutnya



Simak Video "Video Tambah Tahu: Peristiwa Bersejarah di Balik Hari Pahlawan 10 November"

(ahr/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork