Menurutnya siapa yang berada di makam tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut. Namun, dia menganggap bahwa apa yang diceritakan pamannya lebih masuk akal.
"Kalau yang di sini saya nggak pernah dengar, baru di YouTube ada yang bilang ini mbah siapa, mbah siapa, kalau saya lihat cerita yang saya peroleh itu kan agak masuk akal dan di sini kan juga dekat dengan Dibya Puri yang juga titik pertempuran," tegasnya.
Dia mempersilakan bila ada yang memiliki versi lain. Namun, selama ini dia tidak pernah mendengar ada penjelasan selain yang diceritakan pamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada yang bilang itu mbah siapa itu saya ya monggo kalau memang ada rujukan, yang pasti saya rujukannya hanya dari pakdhe saya dan itu masuk akal gitu," ujarnya.
Menurutnya, makam tersebut memang kurang populer di kalangan masyarakat. Bahkan, makam tersebut juga jarang diziarahi.
"Terus terang ya makam itu nggak begitu populer saya juga nggak paham ya kenapa. Orang Kauman coba ditanya pernah nggak ziarah ke situ pasti rata-rata tidak pernah, cuma kalau bilang itu pejuang dulu orang-orang di Kauman tahu," imbuhnya.
![]() |
Meski begitu, dia tetap ingin makam tersebut berada di sudut Alun-alun Semarang. Dengan adanya makam di sana, dia berharap masyarakat yang beraktivitas di Alun-alun Semarang tak melakukan hal di luar batas.
"Kami berharap gini, itu kan makam jadi jangan sampai orang itu lepas kontrol di Alun-alun, di situ kan ada makam jadi kalau buat joget-joget sebagainya harus ada rambu-rambu bahwa itu ada makam, yang penting orang tidak sembarangan ada di Alun-alun dalam arti lepas kontrol," pungkasnya.
Simak Video "Video: Momen Panglima Tabur Bunga di Makam BJ Habibie Jelang HUT ke-79 TNI"
[Gambas:Video 20detik]
(afn/rih)