Canda Terakhir TA Paskibra Asal Klaten Sebelum Meninggal di Depan Ayah

Canda Terakhir TA Paskibra Asal Klaten Sebelum Meninggal di Depan Ayah

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 12 Agu 2023 06:30 WIB
Pemberitahuan dari SMK N 2 Gedangsari terkait salah satu muridnya yang merupakan anggota paskibra Gedangsari meninggal. Foto diunggah Kamis (10/8/2023).
Pemberitahuan dari SMK N 2 Gedangsari terkait salah satu muridnya yang merupakan anggota paskibra Gedangsari meninggal. Foto diunggah Kamis (10/8/2023). (Foto: dok. Istimewa)
Solo -

Anggota Paskibra inisial TA (16) warga Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten meninggal dunia usai latihan. Paman TA mengungkap korban sempat bercanda dengan ayahnya sebelum mendadak kolaps.

Paman TA, Giyanto menceritakan momen terakhir TA sebelum meninggal pada Rabu (9/8) lalu. Giyanto mengatakan keponakannya itu sejak pagi ke sekolah. Diketahui TA siswi kelas XI SMK Negeri (SMKN) 2 Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.

Di sekolah saat itu tidak ada kegiatan belajar. TA hanya ikut latihan Paskibra sampai sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ikut kegiatan Paskibra sampai sore. Pulang dari sekolah sekitar jam 16.00 WIB," kata Giyanto, Jumat (11/8/2023).

Setelah pulang sekolah, TA sempat berada di rumah sebentar lalu keluar lagi mengantar temannya. Setelah itu, TA sempat bercanda dengan kedua orang tuanya di depan TV.

ADVERTISEMENT

"Sehabis pulang, jam 17.00 WIB beraktivitas biasa di rumah, bercanda dengan ayah ibunya. Habis magrib bercanda dengan keluarga di depan televisi tapi kaki merasa pegal minta dipijat," jelas Giyanto.

Oleh sang ayah, TA langsung dipijat sambil nonton televisi tetapi setelah itu pingsan. Kemudian ia dibawa ke Puskesmas Bayat sekitar pukul 18.30 WIB, perjalanan sekitar lima menit.

"Sekitar lima menit, saya duluan pakai motor dan mobil yang membawa di belakang. Sampai sana dicek tapi dinyatakan meninggal," ungkap Giyanto.

Sebelumnya, Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan TA sudah dua kali terpilih menjadi anggota paskibra tingkat Kapanewon Gedangsari, pada tahun 2022 dan 2023.

Suryanto menjelaskan, TA sebelumnya memang mengikuti latihan paskibra di lapangan Hargomulyo, Gedangsari, pada Rabu (9/8) pagi. Namun, sampai di rumah TA mengeluh sakit.

"Pagi ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia. Jadi memang itu warga Klaten tapi sekolah di SMK 2 Gedangsari kelas XI," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) warga Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, meninggal dunia setelah latihan. Meninggalnya TA (16) siswa SMK tersebut berbuntut panjang karena warga ramai-ramai datangi Puskesmas.

Warga perwakilan beberapa desa sekitar pukul 08.00 WIB berkumpul di tugu antara Desa Nengahan dan Bogem. Setelah berkumpul, belasan warga dengan mobil dan sepeda motor menuju Puskesmas.

"Kita banyak sekali menerima keluhan dari masyarakat Bayat, Puskesmas Bayat itu sering nggampangke (meremehkan). Ketika kita kirim pasien sering tidak ada dokter, ketika ada pasien perlu dirujuk bilang tidak ada sopir," kata Ripto, warga Desa Paseban saat audiensi, Kamis (10/8).




(aku/aku)


Hide Ads