Sebentar lagi Republik Indonesia berulang tahun ke-78. Tapi tak semua pahlawan kemerdekaan bernasib baik. Ada pejuang yang tercecer dan tidak terekspos jati dirinya.
Salah satunya adalah pejuang kemerdekaan 1945 bernama Trikoro. Meski makamnya ada di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, tapi warga sekitar tidak mengetahui siapa sosoknya.
detikJateng yang mengunjungi kuburnya mendapati sebuah nisan semen berhias pecahan batu granit di pojok timur laut tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Sogaten. Untuk menemukan kubur itu tidak mudah karena letaknya paling pojok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembeda makam tersebut dengan makam warga umum hanya sebuah tiang besi berbentuk bambu runcing. Pada ujung besi bercat kuning itu terdapat bendera merah putih berbahan pelat besi bertuliskan Pejuang 45.
Terdapat prasasti berbahan batu pualam putih. Batu prasasti tersebut bertulis "TRIKORO, LH : 1 April 1928, Gugur 1949, Dipugar 4- 10- 1987".
Tidak ada kalimat lain di nisan tersebut selain keterangan pada prasasti yang bisa menjadi penunjuk asal-usul. Bahkan warga sekitar tak mengetahui sosoknya. Namun jika dihitung tanggal lahir dan gugurnya, sosok Trikoro meninggal usia muda, 21 tahun.
![]() |
Ruwadi (75), sesepuh Desa Ngawen mengaku tidak mengetahui siapa sosok Trikoro. Menurutnya, yang jelas Trikoro adalah seorang pahlawan pejuang kemerdekaan.
"Namanya Trikoro tapi tidak tahu orang mana. Dulu katanya tertembak di dekat belik (mata air) selatan desa sini," tutur Ruwadi kepada detikJateng dengan bahasa Jawa campuran, Sabtu (12/8/2023) siang.
Dikatakan Ruwadi, konon Trikoro gugur saat kedatangan tentara sekutu 1948-1949 ke Jogja dan sekitarnya. Tetapi ada juga cerita versi lain.
"Ada juga yang cerita gugur bertempur dengan DI/TII. Tapi dia (Trikoro) bukan orang sini, yang jelas pahlawan, rumahnya mana tidak tahu," sambung Ruwadi.
![]() |
Sementara itu, Kades Ngawen, Sofik Ujianto mengatakan dirinya tidak mengetahui sosok yang dimakamkan. Hanya yang jelas seorang pahlawan.
"Warga mana kita tidak tahu, saya juga tidak tahu. Yang jelas makam pahlawan tapi siapanya tidak tahu, dan hanya satu itu," kata Sofik kepada detikJateng.
Menurut Sofik, meskipun tidak ada yang mengetahui asal-usul pahlawan tersebut, makamnya tetap dirawat oleh warga. Saat acara ziarah jelang bulan Ramadan rutin dibersihkan.
"Tapi dirawat warga sini. Ya kalau pas bersih-bersih makam juga dibersihkan," imbuh Sofik.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Momen Panglima Tabur Bunga di Makam BJ Habibie Jelang HUT ke-79 TNI"
[Gambas:Video 20detik]