Ratusan umat Hindu mengikuti ibadah dalam rangkaian Hari Raya Galungan di Pura Wira Buana yang berada di kompleks Akmil Magelang, malam ini. Mereka berdatangan dari Magelang dan sekitarnya.
Mereka berdatangan dari beberapa kabupaten lain seperti Temanggung dan Purworejo. Selain itu peribadatan itu juga diikuti pula para taruna Akmil dan Siswa SMA Taruna Nusantara yang beragama Hindu.
Upacara peribadatan sendiri dipimpin Jro Mangku Wayan Kadek. Para umat Hindu yang datang ke Pura Wira Buana dengan membawa sesaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Magelang, Gede Mahardika mengatakan, Hari Raya Galungan merupakan salah satu hari suci bagi umat Hindu.
"Hari Suci Galungan ini diperingati sebagai Hari Kemenangan. Kemenangan perbuatan baik melawan ketidakbaikan atau kejahatan," kata Gede kepada wartawan di Pura Wira Buana, Rabu (2/8/2023).
Gede mengatakan, Hari Galungan diperingati setiap 210 hari atau 6 kali selapan. Menurutnya, kepercayaan bagi umat Hindu dalam Hari Raya Galungan juga merupakan saatnya para leluhur diberikan keleluasaan untuk meninjau ahli warisnya yang masih hidup.
"Hari ini sampai 10 hari ke depan, namanya Hari Raya Kuningan, itu para leluhur (yang sudah meninggal) diberikan kebebasan untuk menjenguk kita di dunia ini," ujarnya.
Kemudian di masing-masing rumah, katanya, juga menyediakan sesaji. Sesaji yang disiapkan tersebut yang dulunya menjadi kesukaan para leluhur.
Sedangkan sesaji yang dibawa menuju Pura, kata dia, merupakan persembahan dari masing-masing keluarga untuk para dewa dan Tuhan.
"Untuk panitia membuat sesaji khusus untuk disini (Pura). Kalau dari rumah bentuknya sama, kue, makanan, nasi, daging, buah yang mereka bisa persembahkan," kata Gede.
(ahr/apl)