Ramai Camat Semarang Dimutasi Usai Viral Nasi Goreng, Ini Kata Pemkot

Ramai Camat Semarang Dimutasi Usai Viral Nasi Goreng, Ini Kata Pemkot

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 02 Agu 2023 17:10 WIB
Eks Camat Gajahmungkur Ade Bhakti kini dimutasi ke Damkar Semarang. Foto diunggah Rabu (2/8/2023).
Eks Camat Gajahmungkur Ade Bhakti kini dimutasi ke Damkar Semarang. Foto diunggah Rabu (2/8/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Seorang camat di Semarang ramai dikabarkan dimutasi usai viral menyinggung soal nasi goreng. Begini penjelasan camat dan Pemkot Semarang.

Camat yang dimaksud adalah Ade Bhakti yang semula menjabat Camat Gajahmungkur. Dia dimutasi dan kini menjabat sebagai Sekretaris Damkar Kota Semarang. Mutasi Ade dikaitkan dengan konten nasi goreng yang diunggahnya. Apa kata Pemkot Semarang?

"Mutasi hal yang biasa disesuaikan dengan kebutuhan organisasi," ujar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan Ade dilaksanakan pada Selasa (1/8) di Semarang. Total ada 349 pejabat ASN yang mendapat rotasi.

Usai pelantikan tersebut, Ita juga sempat mengatakan bahwa rotasi dilakukan dalam jangka waktu berbulan-bulan. Dia berusaha menempatkan seseorang sesuai kompetensinya.

ADVERTISEMENT

"Pelantikan ini saya membutuhkan waktu berbulan-bulan, bagaimana menempatkan teman-teman di tempat yang sesuai, right man on the right place," ujarnya.

Dia meyakinkan rotasi itu dilakukan secara objektif.

"Tidak ada like and dislike saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya," lanjutnya.

Viral Nasi Goreng

Ada yang menilai Ade Bhakti dipindah karena unggahan video terkait nasi goreng yang dikaitkan dengan program lomba memasak nasi goreng oleh Pemkot Semarang.

Sebelum rotasi tersebut, Ade diketahui mengunggah video bertema nasi goreng di akun Instagramnya @adebhakti pada Sabtu (29/7). Kini, video tersebut sudah disukai lebih dari 7.200 akun dan mendapat 270 komentar.

Dalam video itu terlihat Ade bersama beberapa orang lainnya tengah berada di Kantor Kecamatan Gajahmungkur. Kemudian, ada orang yang datang membawa nasi goreng.

"Opo kuwi? Sego goreng meneh sego goreng meneh, mbendino nasi goreng," ujar Ade.

Video kemudian beralih ke percakapan para pria tersebut dan menampilkan momen makan bersama. Di akhir video, Ade menyatakan tak masalah kembali makan nasi goreng.

"Wis rapopo, makan lah, tapi ya mesakke juga nek bakul e sepi. Kok iso sepi kenopo yo?" katanya.

Akun Instagram Wali Kota Semarang, @mbakitasmg pun sempat dikomentari akun yang menilai penggantian Ade Bhakti karena unggahannya terkait nasi goreng. Misalnya akun @kevinsambow yang mengomentari unggahan teranyar Mbak Ita.

"Camat dicopot goro2 nasi goreng, lucu2," katanya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Juga akun @a.j.i.e yang ikut berkomentar. "Terlepas dari mutasi camat gajahmungkur ke dinas kebakaran dan polemik nasi goreng ala mba ita, semarang ki genah e pie????" tulisnya.

Kata Eks Camat Gajahmungkur

Ade menganggap bila ada yang menghubung-hubungkan mutasinya dengan videonya terkait nasi goreng hanya persepsi masyarakat. Menurutnya, rotasi pekerjaan adalah hal biasa.

"Jadi kalau ada yang nyambung-nyambungin masalah nasi goreng dan rotasi, persepsi dan kalau ada yang merasa tersindir dan lain sebagainya itu subjektif," ujarnya.

Ade bercerita bahwa video itu diambil setelah dirinya membantu ibu-ibu membuat video untuk lomba memasak nasi goreng. Oleh karena itu, dia merasa sangat sering bertemu dengan nasi goreng.

"Di situ kan menunya nasi goreng ya sudah malem sebelum makan teman-teman datang bawa nasi goreng itu, apa salahnya saya ngomong yah sego goreng meneh," jelasnya.

Dia mengatakan nasi goreng memang makanan yang mudah dicari ketika lapar di malam hari. Menurutnya, lomba memasak nasi goreng itu juga bagus untuk mengenalkan Wali Kota Semarang kepada masyarakat.

"Saya senangnya bukan nasi goreng, nasi ruwet biar makan nasinya sama makan minya jadi baguslah programnya apalagi untuk mengenalkan Wali Kota kita kepada warga masyarakat meskipun Wali Kotanya namanya panjang," lanjutnya.

Ke depan, Ade berharap dirinya bisa berkontribusi di tempatnya yang baru. Dia tidak ingin ada anggapan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran merupakan tempat orang yang dibuang.

"Saya ingin membuat Damkar kesannya dulu kan orang yang dipindah ke Damkar orang yang dibuang, orang yang tidak punya prestasi, dan lain sebagainya saya ingin membalikkan itu di sini ada orang muda yang menjadi nomor dua di Dinas Pemadam Kebakaran ya saya ingin membuat sesuatu yang asyik," pungkasnya.



Hide Ads