Hilangnya Pasutri Bawa 2 Balita hingga Ditemukan di Lereng Gunung Lawu

Terpopuler Sepekan

Hilangnya Pasutri Bawa 2 Balita hingga Ditemukan di Lereng Gunung Lawu

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 29 Jul 2023 13:33 WIB
Tangkapan layar postingan keluarga hilang.
Tangkapan layar postingan keluarga hilang. Foto: Tangkapan layar
Solo -

Pasangan suami istri (pasutri) bernama Nur dan Diah asal Kecamatan Karangnongko, Klaten, menghilang tanpa pamit sambil mengajak dua anaknya yang masih balita. Setelah menghilang tiga hari, mereka ditemukan di kawasan lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Begini kisahnya.

Kabar menghilangnya keluarga itu sempat viral di berbagai akun media sosial Klaten. Salah seorang kerabat, Agus Purnomo, menyebut pasutri itu pergi membawa anaknya yang baru berusia tiga tahun dan bayi usia lima bulan.

Agus mengatakan, mereka pergi naik motor Supra tanpa surat-surat, termasuk surat identitas. Lebih lanjut, Agus menyampaikan ada masalah kecil yang dialami pasutri tersebut dengan orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan masalah dengan keluarga. Cuma masalah sepele, sebenarnya bisa diselesaikan kekeluargaan, dirembuk sehingga tidak perlu pergi dari rumah," kata Agus kepada detikJateng, Senin (24/7/2023).

Setelah keluarganya mencari kesana kemari, pasutri beserta dua anak balita itu ditemukan pada di rumah kerabat mereka di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Senin (24/7).

ADVERTISEMENT

"Jadi mereka itu di rumah neneknya. Tapi kemarin belum mau pulang, kondisinya sehat," ungkap Kapolsek Karangnongko AKP Marwanto kepada detikJateng, Selasa (25/7/2023). Pasutri dan dua balitanya itu akhirnya dipulangkan ke Klaten.

"Sudah pulang dijemput suami saya. Pulang tengah malam, kalau tidak salah hari Senin kemarin," ungkap kerabat pasutri tersebut, Sarwianti, Kamis (27/7/2023).

Menurut Sarwianti, keponakannya itu pergi sejak tanggal 15 Juli. Saat ditanya, mereka mengaku hanya berkeliling di sekitar Klaten.

"Tidak jauh, hanya muter-muter di Klaten sebelum pulang ke rumah neneknya (lereng Gunung Lawu). Tapi ya itu sepeda motor tidak ada lampu, itu yang membuat kami khawatir," papar Sarwianti.

Sarwianti menceritakan, pasutri tersebut yang pria adalah keponakannya. Selama ini ikut dengan keluarganya karena ibunya pergi transmigrasi.

"Ikut saya karena sudah tidak punya rumah. Rumahnya dijual dan ibunya transmigrasi," sambung Sarwianti.

Sarwianti menambahkan, pasutri itu tidak pulang ke rumahnya di Karangnongko. Mereka pulang ke rumah mertua di Desa Gergunung, Klaten Utara. Mengenai kondisi kedua balita yang dibawa, Sarwianti mengatakan mereka dalam kondisi sehat.




(dil/dil)


Hide Ads