Seratusan keluarga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah meninggalkan kampung halamannya. Hal ini lantaran rob terus menghantui permukiman warga hingga aktivitas warga menjadi terganggu.
Kali ini 70 KK dari Dukuh/Kampung Mondoliko, Desa Bedono pindah ke Desa Dombo, Kecamatan Sayung. Kades Bedono, M Agus Salim, mengatakan rumah yang ditempati 130 KK di Dukuh Mondoliko kondisinya sudah tidak bisa ditempati akibat dampak rob. Akses masuk kampung dan rumah warga sudah terendam rob.
Ia menerangkan sebanyak 100 KK sudah taraf berhasil pindah dari Dukuh Mondoliko. Sementara 30 KK lainnya masih terkendala biaya untuk membeli tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(30 KK) masih pada kontrak dan ngekos. Ada di beberapa tempat sekitar Sayung," kata Agus di Desa Dombo, Rabu (26/7/2023).
"Penyediaan lahan yang memang jadi kendala buat kami," sambungnya.
Ia mengungkapkan, selama ini pihaknya berupaya mencarikan lahan buat warganya tersebut melalui dana sosial. Kemudian warganya bisa mencicilnya setiap bulan.
"Kami berupaya memfasilitasi secara pribadi, saya akan bantu mereka untuk penyiapan lahan," sambungnya.
Ia menambahkan sebanyak tiga dukuh di wilayahnya sudah pindah atau bedol dukuh. Hanya menyisakan sejumlah KK.
"Dari tujuh dukuh, ini sudah tiga yang bedol dukuh. Dari lokasi Dukuh Tambaksari juga masih ada bertahan 11 KK, dari Dukuh Rejosari Senik masih bertahan 1 KK, dan untuk Mondoliko semua totalitas relokasi karena ombak juga," terang Agus.
Selain di Desa Bedono, sejumlah KK di Desa Timbulsoko juga memilih angkat kaki dari kampungnya. Kades Timbulsloko, Nadhiri mengatakan, sembilan warganya telah pindah dari tempat tinggalnya masing-masing. Yaitu pindah ke berbagai wilayah di Kabupaten Demak.
"Iya (pindah tidak satu titik), karena punya lahannya lain-lain tempat," ujar Nadhiri.
"Ada yang di Karangasem 2 KK, Kalisari 1 KK, Blerong 3 KK, Tugu 1 KK, Temuroso 1 KK, Kalianyar Wonosalam 1 KK," sambungnya.
Ia menjelaskan sementara warga terdampak rob lainnya ada yang tidak mau pindah. Ia menyebut sebanyak 104 KK.
"Yang tidak mau pindah diupayakan rumah apung," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Bupati Demak, Eisti'anah menyampaikan bahwa pihaknya membantu 70 KK terdampak rob untuk pindah. Pemkab Demak memberikan bantuan relokasi warga terdampak rob dengan memberikan material rumah dengan nominal Rp 50 juta per KK.
"Pada kegiatan ini adalah relokasi dari dukuh yang terdampak rob yang bener-bener hampir hilang desanya. Dukuh Mondoliko dan Dukuh Timbulsloko. Alhamdulillah kita punya program relokasi dan ini Desa Dombo punya lahan, sehingga kita membantu masyarakat dengan Rp 50 juta. Alhamdulillah kita sudah bisa menangani permasalahan tempat tinggal untuk masyarakat yang terdampak rob," terang Bupati Eisti.
"40 KK tahap satu, pertengahan 2023 nanti tahap dua masih ada lagi 30. Berarti 70 KK yang kita bantu untuk relokasi tersebut," sambungnya.
Ia menerangkan selain relokasi warga ia juga mengupayakan tanggul laut. Pihaknya juga mengupayakan rumah apung apada tahun ini.
"Tahun ini kita juga berupaya membikin rumah apung," ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Demak, Amir Mahmud mengatakan, warga yang tidak mampu membeli tanah akan dibantu Pemkab.
"Kita masih menjajaki kerjasama dengan BKK. Nanti warga bisa kredit ringan, sesuai kemampuan mereka," terang Amir usai mendampingi Bupati Demak menyerahkan Pencairan
Bantuan Sosial Pembangunan Baru Bagi Korban Bencana dan Relokasi Program Kabupaten Demak APBD - Tahun Anggaran 2023 di Balai Desa Dombo.