Revitalisasi Keraton Solo Telan Rp 35 M, 2 Alun-alun Digarap Bersamaan

Revitalisasi Keraton Solo Telan Rp 35 M, 2 Alun-alun Digarap Bersamaan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 26 Jul 2023 14:46 WIB
Tenda-tenda yang sudah dipasang di Alun-alun Selatan Keraton Solo kini sudah dicopot
Alun-alun Selatan Keraton Solo. (Foto: dok. detikJateng)
Solo -

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama revitalisasi Keraton Kasunanan Solo. Revitalisasi Keraton Kasunanan Solo ini akan menelan anggaran sekira Rp 35 miliar dari dana APBN tahun 2023 dan 2024 Kementerian PUPR.

Penandatangan MoU dilakukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Jawa Tengah (Jateng) Kuswara, di Novotel Hotel Solo.

Kepala Balai PPW Jateng Kuswara mengatakan revitalisasi Keraton Kasunanan Solo akan menelan anggaran sekitar Rp 35 miliar dari dana APBN tahun 2023 dan 2024 Kementerian PUPR. Proses lelang sendiri akan dilakukan paling lambat pada awal Agustus 2023 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai dananya, mungkin di sekitar Rp 35 miliar, kurang lebih ya. Dari APBN 2023/2024, mulai dari tahun ini sampai meluncur 2024, 2 tahun anggaran, multiyears, dari Kementerian PUPR," kata Kuswara kepada awak media di Novotel Hotel Solo, Rabu (26/7/2023).

"Tahap awal, revitalisasi untuk Alun-alun Utara dan Selatan, berbarengan. Sterilisasi (lokasi) sesuai kebutuhan di lapangan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya melibatkan berbagai pihak dalam revitalisasi ini, seperti Tim Ahli Cagar Budaya, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X. Sebab, bangunan yang akan direvitalisasi adalah cagar budaya.

Desain revitalisasi sudah dibocorkan beberapa waktu lalu. Perihal adanya perubahan, Kuswara mengatakan akan melihat situasi di lapangan.

"Perubahan desain akan kami sesuaikan dengan perubahan kondisi di lapangan, dan masukan dari tim ahli. Cagar budaya ini kita harus sangat hati-hati. Perubahan desain mungkin hanya di detail-detail saja," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, putra PB XIII, GPH Purboyo mengatakan, pihak Keraton sangat menerima dan mendukung revitalisasi yang akan dilakukan. Namun dia memberikan sejumlah catatan. Sebab, revitalisasi ini dilakukan di lokasi cagar budaya, sehingga kajian harus lengkap dan jelas, agar tidak mengubah unsur filosofis tempat tersebut.

"Lingkup bangunan yang akan dibangun ini kan lingkup bangunan cagar budaya, otomatis di dalamnya harus ada beberapa kajian yang lengkap dan jelas, sehingga tidak merubah unsur filosofis dulunya. Seperti beberapa ruko-ruko yang dulunya tidak ada, sekarang ada. Mungkin akan dihilangkan, dan kembali ke awal mula," kata GPH Purboyo.

Sejumlah catatan diberikan pihak Keraton Solo di halaman selanjutnya.

Secara garis besar, pihak Keraton Solo telah menyetujui desain revitalisasi yang diajukan. Namun, ada sejumlah catatan yang diberikan PB XIII dalam revitalisasi itu.

"Sebenarnya tidak ada permintaan khusus dari Sinuhun. Cuma dari pemaparan tadi, ada beberapa hal tadi ada yang perlu direvisi. Karena pada zaman dahulu beberapa tata letak, seperti dahulu di Alun-alun itu hanya ada dua pohon beringin yang ada di Alun-alun Selatan maupun Utara. Kalau ditambahkan, mungkin tidak sama dengan konsep dulunya. Kami dari pihak Keraton menyampaikan ke PUPR untuk bisa dipikirkan lagi, mungkin bisa dipindah atau ditata di tempat yang lain. Lainnya nggak ada, sudah bagus," ucapnya.

Revitalisasi ini diharapkan bisa mengembalikan filosofi Alun-alun Utara dan Selatan seperti dahulu. Dia menuturkan, dengan dibuat konsep kawasan pedestrian, kedua lokasi itu akan semakin dinikmati oleh masyarakat.

Alun-alun Utara dan Selatan, lanjut GPH Purboyo, juga akan dikonsep seperti Alun-alun Jogja. Pasir dari Pantai Selatan akan digunakan untuk alas. Bahkan, mobil dipastikan tidak bisa masuk ke area Alun-alun.

"Mobil tidak boleh masuk, dulunya Alun-alun dikonsep kosong hanya untuk gladi prajurit dan kegiatan-kegiatan adat. Jadi nanti kami membuat Alun-alun (utara dan selatan) bersama PUPR, seperti Alun-alun Jogja, diisi pasir pantai selatan. Alun-alun Keraton Solo akan dikembalikan dengan pasir pantai selatan, kita tidak mengubah unsur filosofisnya," ujarnya.

GPH Purboyo juga menegaskan tak ada hambatan dalam rencana revitalisasi ini. Sebab, pihaknya berkomitmen untuk membuat Keraton Solo menjadi lebih baik. Bila ada suara-suara yang menjadi kendala dalam revitalisasi ini, dia meminta untuk tidak didengar.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, mengatakan pengerjaan fisik akan dimulai pada September atau Oktober mendatang. Pihaknya akan mengurusi masalah nonteknisnya, seperti birokrasi dan pemindahan pedagang.

"Dari dulu sudah pasti. Semua sudah oke, on schedule, dari pihak Sinuhun dari Keraton sudah sangat mendukung," kata Gibran.

Halaman 2 dari 2
(aku/ams)


Hide Ads