Jemaah Haji Asal Sukoharjo Wafat usai Sempat Pingsan di Donohudan

Jemaah Haji Asal Sukoharjo Wafat usai Sempat Pingsan di Donohudan

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 26 Jul 2023 13:28 WIB
Jemaah haji Kloter 1 Embarkasi Solo saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Foto diunggah pada Jumat (7/7/2023).
Jemaah haji Kloter 1 Embarkasi Solo saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Foto diunggah pada Jumat (7/7/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Seorang jemaah haji dari kabupaten Sukoharjo meninggal dunia saat dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo. Jemaah tersebut tiba-tiba mengalami sesak nafas dan kehilangan kesadaran sesaat setiba di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, sepulang dari Arab Saudi.

"Jemaah haji tersebut mengalami kehilangan kesadaran di Gedung Muzdalifah (AHD), untuk prosesi pelepasan jemaah haji oleh PPIH Embarkasi Solo dan skrining kesehatan oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Semarang," kata Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, Rabu (26/7/2023).

Dijelaskan Gentur, jemaah tersebut bernama Pangat Karso Pawiro (68) warga Toriyo RT 02/03 Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Diagnosa dokter, jemaah haji kloter 66 tersebut wafat karena mengalami serangan jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cardiogenic shock," terang dia.

Gentur menyampaikan kronologi wafatnya seorang jemaah asal Sukoharjo tersebut. Bermula saat pesawat yang membawa jemaah kloter 66 dari Arab Saudi itu mendarat di bandara Adi Soemarmo, Boyolali pukul 14.41 WIB Selasa (25/7) kemarin. Seluruh jemaah turun dari pesawat kemudian dibawa ke AHD.

ADVERTISEMENT

Di AHD, jemaah diarahkan masuk ke Gedung Muzdalifah untuk dilakukan prosesi pelepasan atau serah terima jemaah haji oleh PPIH Embarkasi Solo ke petugas daerah. Juga untuk skrining kesehatan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang.

"Berdasarkan informasi dari istri jemaah, yaitu Ibu Waginem, selama proses mendarat hingga pelepasan berlangsung kondisi jemaah atas nama tersebut (Pangat Karso Pawiro) dalam kondisi baik-baik saja. Jemaah sempat buang air kecil dan setelah itu sempat disuapi istrinya roti yang disediakan panitia, karena sudah tiga hari tidak mau makan," jelasnya.

"Baru makan satu gigitan, Jemaah tersebut mengalami sesak nafas (tersedak) dan langsung mengalami penurunan kesadaran. Jemaah lainnya yang duduk disamping Pak Pangat langsung memanggil petugas TKHI untuk dilakukan pertolongan pertama," sambung Gentur.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Oleh petugas TKHI, jemaah tersebut segera dibawa ke Poliklinik di AHD. Tim medis langsung memberikan pertolongan pertama. Setelah dilakukan sejumlah tindakan medis, muncul respon dari jemaah tersebut. Kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo. Namun sesampainya di RSUD Moewardi dan dilakukan pemeriksaan, jemaah itu dinyatakan telah meninggal dunia.

Lebih lanjut Gentur menambahkan, jumlah jemaah haji Embarkasi Solo yang meninggal dunia hingga hari ini sebanyak 119 orang. Rinciannya, 109 jemaah dari Jawa Tengah dan 10 dari DIY.

Ada empat penyebab tertinggi kematian jemaah haji Embarkasi Solo. Yaitu serangan jantung, infeksi berat, gangguan sirkulasi dan penyakit saluran pernafasan. Dari 119 jemaah itu, yang wafat akibat serangan jantung (cardiogenic shock) ada 30 orang.

Kemudian akibat infeksi berat (septic shock) juga ada 30 orang. Jemaah yang meninggal dunia karena gangguan sirkulasi (cardiovascular diseases) sebanyak 22 orang dan akibat penyakit saluran pernafasan (respiratory diseases sejumlah 16 orang.

Halaman 2 dari 2
(apl/sip)


Hide Ads