Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho menegaskan dirinya akan tegak lurus pada hukum usai mencuat adanya dugaan di dalam kampus. Sementara itu, forum yang mengatasnamakan Peduli UNS juga akan melaporkan dugaan korupsi ini ke KPK.
Sebelumnya, dua mantan pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA), Hasan Fauzi dan Tri Atmojo mendatangi Balai Kota Solo untuk melaporkan dugaan fraud. Dugaan kasus korupsi itu juga sudah sampai ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Semarang.
Mengenai adanya laporan ke KPK itu dan dugaan kasus yang sudah sampai ke Kejati, Rektor UNS menegaskan akan tegak lurus pada hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tegak lurus pada hukum, ngono (gitu) ya," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho ditanya mengenai respons pelaporan ke KPK dan kasus ditangani Kejati di UNS Inn, Selasa (25/7/2023).
Forum Peduli UNS Siapkan Bukti
Ketua Forum Peduli UNS Diah Warih Anjari mengaku sudah menyiapkan bukti-bukti terkait dugaan korupsi yang dilakukan pihak kampus UNS. Pihaknya berencana melaporkan kasus dugaan tersebut ke KPK pekan ini.
"Kami sudah menyiapkan bukti-bukti dugaan korupsi di UNS. Ada beberapa flashdisk yang disiapkan. Pekan depan juga kami akan bawa ke Jakarta. Kami tinggal melaporkannya ke KPK," ungkapnya.
Ia mengaku forum peduli UNS sudah melakukan investigasi terkait dugaan tersebut.
"Dari hasil investigasi tim kami, defisit yang dialami UNS ini adalah yang terburuk sejak UNS berdiri. UNS ini sudah terancam bangkrut akibat dari praktik korupsi yang berlangsung," jelas dia.
Sebelumnya, mantan pimpinan MWA menyebut laporan dugaan kasus korupsi di UNS sudah sampai di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah. Pihak Kejati saat ini masih tahap pengumpulan data.
Kepala Kejati Jateng I Made Suarnawan membenarkan sudah ada laporan dugaan korupsi di UNS itu.
"Benar kami menerima laporan terkait kegiatan di UNS, kami sudah disposisi dilakukan pengumpulan data," kata Suarnawan di kantornya, Sabtu (22/7).
Meski demikian, ia tidak menyebutkan kapan laporan masuk. Ia hanya menegaskan saat ini sedang proses pengumpulan data.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat laporan dari tim yang kami tugaskan," jelasnya.
(apl/ams)