Petugas palang perlintasan kereta api (KA) di Jalan Madukoro Raya, Semarang, Agus Setiawan menceritakan pengalamannya melihat truk dan bus mogok atau nyangkut di rel. Terakhir, peristiwa truk trailer nyangkut di rel berujung tertabrak KA Brantas pada Selasa (18/7) malam.
Selama 11 tahun menjadi penjaga perlintasan, dia melihat beberapa kali kejadian kendaraan besar berhenti di tengah perlintasan.
"Truk nyangkut, bis nyangkut, bis mogok itu pernah," kata Agus di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023).
Hal itu Agus sampaikan usai diperiksa polisi terkait kecelakaan KA Brantas yang menabrak truk di perlintasan yang dia jaga.
Meski begitu, baru kali ini dia melihat kendaraan disambar kereta karena terhenti di perlintasan. Menurutnya, hal itu karena jarak truk berhenti dan kereta datang cukup dekat.
"Bisa selamat karena untuk jeda jarak jauh belum ada KA. Kejadian terakhir jeda KA terlalu dekat," ujarnya.
Sebab, sejak ada jalur ganda yang melintasi perlintasan itu kereta api yang lewat semakin padat.
"Semakin padat lah," tambahnya.
Selama ini, ketika ada kendaraan mengalami masalah di tengah perlintasan, pihaknya juga akan membantu agar tak terjadi kecelakaan. Termasuk berkomunikasi dengan pihak KAI bahwa di perlintasan tersebut ada kendala.
"Memberikan informasi kepada pihak terkait, wajib. Kedua, bagaimana penyelesaiannya apakah sopir bisa menyelesaikan sendiri atau langkah yang disarankan si sopir. Tugas kita hanya memberikan informasi bahwa perlintasan kita ada kendala," jelasnya.
Agus sendiri diperiksa sejak jam 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dia mengaku diberi sekitar 15 pertanyaan.
"15 pertanyaan, sama dengan yang jelasin kemarin," lanjutnya.
Simak Video "Menikmati Pemandangan Indah di Gumuk Reco Sepakung Semarang"
(rih/ahr)