Peter de Roo Resmi Latih Persis Solo

Peter de Roo Resmi Latih Persis Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 27 Jun 2025 21:39 WIB
Poster Pelatih baru Persis Solo Peter de Roo
Poster Pelatih baru Persis Solo Peter de Roo. Foto: dok Persis Solo
Solo -

Persis Solo akhirnya mengumumkan sosok pelatih anyar yang akan menahkodai tim untuk musim depan. Pelatih berkebangsaan Belanda, Peter de Roo, resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala.

Pengumuman Peter de Roo menjadi pelatih anyar Laskar Sambernyawa diumumkan klub di website dan media sosial resmi klub, serta siaran pers yang diberikan. Pelatih berusia 55 tahun, lolos setelah melalui sejumlah wawancara dengan owner terkait visi yang ia miliki untuk Persis.

Rencana yang akan dia jalankan, hingga komposisi materi pemain untuk musim depan berhasil memikat manajemen Laskar Sambernyawa. Peter berhasil mengungguli tiga kandidat pelatih asing lainnya yang juga masuk radar Persis Solo, seperti Ong Kim Swee.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Senang sekali telah bergabung dengan Persis. Saya telah melihat para penggemar dan membaca banyak hal tentang klub ini. Saya pikir, ada potensi yang besar dan saya tidak sabar untuk memulai dan membangun tim yang akan membuat para pendukung kami bangga menjadi bagian di dalamnya. Bermain sepakbola yang menarik dan bermain tanpa rasa takut, terlepas dari siapapun lawan kita," kata Peter dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (27/6/2025).

Peter mengawali karier pasca bermain sebagai Direktur Teknik di kesebelasan Belanda, SC Cambuur pada 2003 hingga 2008. Perjalanan kariernya berlanjut di Australia sebagai Direktur Teknik untuk badan sepakbola negara bagian Queensland, Football Queensland, pada 2009 hingga 2011. Kemudian menduduki posisi Direktur Teknik untuk FFA Center of Excellence, sebuah program identifikasi bakat sepakbola dan pengembangan pemain yang dijalankan oleh Federasi Sepakbola Australia (FAA).

ADVERTISEMENT

Perjalanan kariernya di Asia dimulai ketika menjalankan peran Direktur Teknik Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) pada 2017-2021. Kemudian mengarsiteki klub peserta Singapore Premier League, Balestier Khalsa, pada 2022 hingga 2025, dan berhasil mengantarkan tim tersebut ke posisi keempat musim SPL 2024/2025.

"Setelah bekerja di berbagai lingkungan sepakbola seperti Belanda, Australia, Malaysia, dan Singapura, saya melihat perbedaan dan persamaan saat membandingkannya dengan sepakbola di Indonesia. Salah satu perbedaan utama terletak pada infrastruktur sepak bola dan perencanaan jangka panjang," ucapnya.

"Misalnya, di Belanda dan Australia, sering kali ada struktur yang lebih jelas dari pengembangan pemain muda hingga tingkat profesional, dengan fokus yang kuat pada pendidikan pelatih, analisis data, dan disiplin taktis sejak usia muda. Di Indonesia, semangatnya luar biasa, tetapi sistemnya masih berkembang. Ada potensi besar, tetapi mungkin perlu konsistensi dalam pengembangan pemain muda dan pendidikan pelatih," imbuhnya.

Dia menilai antusiasme suporter Indonesia terhadap sepak bola sangat luar biasa. Hal itu bisa mempengaruhi mental tim, sehingga pemainnya harus memiliki mental yang bagus.

Selain itu, dia juga melihat potensi yang luar biasa pada talenta pesepakbola tanah air. "Di Indonesia, saya telah melihat pemain dengan kemampuan teknis dan kreativitas yang hebat. Yang dibutuhkan sekarang adalah mencocokkan bakat itu dengan visi yang lebih terstruktur tentang gaya bermain dan kepelatihan," jelasnya.

Dia berencana untuk mengembangkan para pemain muda bersama tim, serta menginginkan mereka cepat beradaptasi dengan filosofi permainan yang ia inginkan.

"Saya pikir saya memiliki reputasi untuk memberi kesempatan kepada pemain muda. Pemain muda lokal juga merupakan hal yang dapat memberikan koneksi spesial dengan para suporter. Namun, seperti pemain lain dalam tim, saya akan mencoba memastikan mereka beradaptasi dengan cara bermain yang saya inginkan secepat mungkin," kata dia.

Peter menilai bahwa Laskar Sambernyawa memiliki potensi yang sangat besar untuk lebih berkembang lagi jika mampu memadukan semangat juang dan konsistensi gaya bermain. Pria yang semasa aktif bermain sepakbola profesional bersama SC Cambuur ini ingin tim yang haus kemenangan dengan memainkan sepakbola atraktif dan menguasai pertandingan.

"Saya percaya bahwa untuk menang, anda harus mencetak gol. Untuk mencetak gol, anda harus menguasai bola. Jadi, saya percaya pada sepak bola berbasis ball possesion, tetapi tentu saja menguasai bola bukanlah tujuannya, yang penting adalah penguasaan bola dan menciptakan peluang untuk mencetak gol. Begitu juga ketika kami bertahan, kami akan bersikap proaktif daripada reaktif," terangnya.

Peter datang ke Solo tidak sendirian, dia membawa asisten pelatih, dan pelatih fisik yang akan diumumkan oleh klub secara bertahap.




(afn/afn)


Hide Ads