Operasional PD BKK Klaten dihentikan sementara secara tiba-tiba sehingga nasabah bingung. Pemkab Klaten selaku pemegang saham mengungkap telah ada rapat terbatas pemegang saham terkait hal itu.
"Insyaallah ada solusi tapi ada proses-prosesnya. Mohon maaf belum bisa dijelaskan sebab baru sebatas rapat terbatas pemegang saham," jawab Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Klaten, Tommy Sila Aditama saat diminta konfirmasi detikJateng melalui pesan singkat tentang hasil rapat di provinsi, Jumat (27/6/2025) siang.
Sebelumnya diberitakan, PD BKK Klaten mengumumkan menyetop sementara operasionalnya. Di kantor pusatnya yang berada di jalan Klaten-Jatinom, Kecamatan Ngawen, Klaten, pintu kantor dikunci rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pintu terali besinya terpasang selembar kertas pengumuman yang dibuat direksi. Pengumuman itu berisi informasi bahwa sejak 19 Juni BKK Klaten menyetop operasinya sementara waktu.
Tommy Sila Aditama membenarkan penutupan operasional PD BKK Klaten tersebut. Dia sendiri belum tahu BKK Klaten akan ditutup sampai kapan.
"Kita sudah koordinasi dengan provinsi, supaya masyarakat diimbau tenang. Kami dari pemerintah semoga segera ada solusi yang terbaik. Belum tahu penutupan sampai kapan. Yang jelas karena kondisi, dan ini sudah dilaporkan ke provinsi," kata Tommy saat diminta konfirmasi, Kamis (26/6).
"Kapan itu jajaran direksi sudah diundang. Hari ini pemerintah kabupaten dan direksi diundang ke provinsi," imbuh dia.
Tommy menyatakan saham PD BKK Klaten mayoritas dipegang Pemprov Jateng. Sedangkan saham Pemkab Klaten hanya 36 persen.
"Hanya 36 persen saham. Untuk penyebabnya apa ya masih menunggu audit," pungkas Tommy.
Nasabah Bingung
Nasabah PD BKK warga Kecamatan Kemalang, Wuryanto mengatakan penutupan itu membuatnya bingung. Warga yang menjadi nasabah sempat berkumpul saling bertanya.
"Kemarin warga kumpul ya mereka bertanya-tanya. Mestinya penutupan itu ada sosialisasi, penjelasan, atau diberi call center untuk masyarakat meminta informasi, bukan cuma pengumuman tutup," ungkap Wuryanto kepada detikJateng.
Apalagi, sambung Wuryanto, banyak warga Kecamatan Kemalang yang menjadi nasabah. Mulai dari warga sampai lembaga-lembaga kemasyarakatan.
"Nasabahnya di sini banyak, ada warga perorangan, koperasi dan lembaga. Bahkan informasinya ada yang dananya sampai Rp 700 juta," jelas Wuryanto.
(afn/afn)











































