Pengelola mal yang menjadi tempat digelarnya konser JKT48 di Semarang mendatangi keluarga ABG yang meninggal dunia dalam konser tersebut, Ahmad Arsyad Disky (17). Mereka menjelaskan kronologi penanganan saat mengetahui Ahmad pingsan.
"Dia (pihak mal) menceritakan kronologinya seperti apa, step (penanganan) bagaimana," kata paman Ahmad, Bayu Eriadi di rumah duka, Jalan Merbau Raya, Banyumanik, Semarang, Jumag (14/7/2023).
Bayu menyebut yang datang dari pengelola mal ialah general manager, sekuriti, hingga petugas kesehatan. Mereka datang didampingi pihak kepolisian. Pada intinya mereka datang atas peristiwa meninggalnya Ahmad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasar penjelasan pihak pengelola mal, Bayu menyebut petugas sempat memberikan pertolongan pertama saat Ahmad jatuh pingsan. Tak lama, Ahmad langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Jadi dari pingsan dibawa, dikasih oksigen di satu ruangan saya pikir kan di ruangannya kan ada yang bilang lama, lama, tapi dicek di CCTV hanya 10 menit prosesnya baru dibawa ke RS Telogorejo," jelasnya.
"Tadi sih ini sebenarnya datang ke rumah kita untuk meminta maaf atas kejadian di lokasi bahwa memang ada keterlambatan, beliau datang ke sini terlambat dan hari ini dia datang ke sini menyampaikan minta maaf," lanjutnya.
Bayu juga menyebut bahwa pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian itu dan tidak akan membuat laporan kepolisian.
"Intinya sih kita sudah ikhlas karena kita tidak mau kalau dibongkar karena dari pihak kepolisian ingin membongkar agar tahu apa sih penyebabnya, tapi kita tidak mau, ya sudahlah kita ikhlas, oke nggak ada masalah, kita sih nggak nuntut macam-macam," ujarnya.
"Kalau mengganjal sih meninggalnya di mana, di rumah sakit atau di mana, dari ibu sih gitu. Penyebabnya seperti apa kan belum ketahuan ya tapi kita sudah ikhlas ya sudahlah ditutup sajalah," pungkasnya.
![]() |
Dalam pertemuan itu, sempat terlihat ibu Ahmad dan pihak pengelola mal berpelukan.
Sementara itu, pihak pengelola mal yang hadir di pertemuan tersebut enggan berkomentar kepada wartawan. Wanita berambut cokelat yang sempat berpelukan dengan ibu korban hanya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf.
"Terimakasih, mohon maaf," kata wanita itu.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Seorang pria yang ikut pertemuan tersebut juga tak berbicara banyak saat ditanya isi pertemuan itu.
"Ke Polrestabes Semarang saja biar tidak ada kesalahpahaman, satu pintu saja. Itu saja kami tidak bisa menyampaikan panjang lebar," kata pria berbadan gempal itu.
Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Andika mengatakan pihaknya hanya memenuhi permintaan untuk mempertemukan pengelola mal dengan keluarga korban. Dia menyebut pengelola mal sudah menjelaskan apa yang terjadi.
"Jadi intinya kami memfasilitasi permohonan dari pihak Tentrem untuk dipertemukan dengan keluarga. Kedua belah pihak saling intinya keluarga tidak mempermasalahkan. Tentrem sudah menjelaskan apa yang terjadi di sana," kata Andika.