Keren! Lulusan SMAN 3 Semarang Diterima di 21 Universitas Luar Negeri

Keren! Lulusan SMAN 3 Semarang Diterima di 21 Universitas Luar Negeri

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 04 Jul 2023 15:57 WIB
Foto Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno Marsudi. Foto diunggah pada Jumat (23/12/2022).
Gedung SMAN 3 Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Masih ingat dengan SMAN 3 Semarang? Tempat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menempuh pendidikan itu kembali mendapat sorotan karena prestasi alumninya yang gemilang. Salah satu alumninya yang lulus tahun ini berhasil lolos di 21 universitas di luar negeri.

Dia adalah Maulana Fatahillah Adzima. Maulana diterima 21 universitas di luar negeri dengan total 27 Letter of Acceptance (LoA).

Maulana diterima 6 universitas di Amerika, 4 universitas di Inggris, 4 universitas di Australia, 4 universitas di Kanada, dan berbagai universitas lain di Belanda, Bulgaria, dan Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Kepala Bidang Komunikasi dan Kerjasama SMAN 3 Semarang, Arief Setyayoga merasa bangga dengan prestasi anak didiknya itu. Kerja keras Maulana selama menempuh pendidikan bisa dibilang terbayar.

Maulana memang terbilang aktif mengikuti lomba-lomba karya ilmiah. Karya ilmiah hasil jeri payah Maulana itu juga yang dinilai mengantarkan siswa jurusan Mipa itu bisa mendapat kesempatan berkuliah di luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Karena prestasi itu kemudian oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) itu kita nominasikan sebagai calon penerima Beasiswa Indonesia Maju yang di Bali," kata Arief saat ditemui di kantornya, Selasa (4/6/2023).

Memang sudah dua tahun terakhir SMAN 3 Semarang ingin dikenal sebagai sekolah yang unggul dalam riset. Karena itu, sekolah yang 1 November nanti berusia 146 tahun itu mulai mewajibkan siswanya untuk membuat karya ilmiah.

Bahkan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa di sana sudah dikenalkan dengan riset. Hingga pada kelas XI para siswa wajib menyelesaikan karya ilmiah.

"Jadi dua anak membuat satu penelitian. Semester 1 mereka buat proposal, semester 2 mereka mulai membuat studi kelayakan, kelas 2 mereka melakukan penelitian, dan itu mereka dibimbing oleh pembimbing riset. Setiap kelas itu ada dua pembimbing riset," kata Arief.

Di situ lah sekolah melihat potensi dari siswa bernama Maulana. Ketika ada siswa yang menyelesaikan karya ilmiah sekadar memenuhi kewajiban, Maulana ternyata sudah menyelesaikan risetnya sebelum memasuki kelas XI.

Dia akhirnya masuk kelas olimpiade dan dibimbing khusus untuk mengikuti lomba-lomba karya ilmiah. Hasil mengikuti lomba-lomba itulah yang menjadi modalnya untuk mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju.

Ada dua orang yang mengikuti seleksi dan berhasil lolos. Selain Maulana, satu orang lagi bernama Hilal Ariq. Keduanya merupakan generasi kedua alumni SMAN 3 yang lolos Beasiswa Indonesia Maju.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Pendahulu mereka saat ini berkuliah di Kanada. Hilal juga berhasil diterima di sembilan universitas di luar negeri.

"Setelah menerima itu akhirnya keduanya mengikuti pelatihan selama satu tahun di Bali, antara kelas 11 dan 12 itu menjalani seleksi," imbuhnya.

Arief mendapat informasi bahwa Maulana telah memilih jurusan Teknik Sipil di Universitas Berkeley. Dia mendukung itu dan berharap Maulana bisa menjadi teladan bagi adik-adiknya di SMA berusia hampir 1,5 abad itu.

"Waktu itu belum cerita mau ke teknik sipil cuma cita-citanya mau ke luar negeri, ke Amerika katanya. Baru dia cerita mau teknik sipil, nah dicari-cari katanya yang bagus di situ (Universitas Berkeley)," jelasnya.

"Semoga dia bisa sukses di sana, semoga bisa jadi duta SMA 3, nanti suatu saat menjadi ekspert betul di bidang yang dia tekuni dan suatu saat bisa menularkan, memberi motivasi ke adik-adiknya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)


Hide Ads