Kisah Inspiratif Wulan, Anak Buruh yang Diterima di 8 Kampus Luar Negeri

ADVERTISEMENT

Kisah Inspiratif Wulan, Anak Buruh yang Diterima di 8 Kampus Luar Negeri

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 19 Mei 2025 08:00 WIB
Wulan, siswa berprestasi SMA Pradita Dirgantara
Mau tembus kuliah di kampus top luar negeri? Intip tipsnya yuk dari Wulan, siswa SMA Pradita Dirgantara yang berhasil lolos di 8 kampus LN. Foto: Dok SMA Pradita Dirgantara
Jakarta - Salah satu prestasi yang patut dibanggakan datang dari gadis sekaligus siswa asal Yogyakarta satu ini. Anggraini Wulan Saputri namanya, berhasil diterima di delapan perguruan tinggi luar negeri.

Perempuan dengan sapaan Wulan ini adalah siswa dari SMA Pradita Dirgantara Boyolali. Ia berhasil lolos di kampus:

  1. University of British Columbia
  2. Curtin University
  3. University of Western Australia
  4. Wageningen University & Research
  5. University of Reading
  6. University of Aberdeen
  7. McGill University
  8. University of Adelaide.

Ia mengaku senang sekali atas pencapaian tersebut. Ia masih tak menyangka apalagi setelah melihat dirinya yang datang dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

"Sebenarnya ini adalah sesuatu yang tidak disangka, karena berjuang di SMA Pradita Dirgantara tidak mudah. Dari awal kelas X sampai XII, karena di sini persaingannya dengan teman-teman," kata Wulan dilansir dari laman Pradita Dirgantara, Sabtu (17/5/2025).

Sang ayah seorang lulusan SD dan bekerja sebagai tukang jasa angkut di pinggiran jalan. Ibunya berijazah SMA.

Namun, putri dari kedua orang tua yang bekerja jadi buruh tersebut mampu membuktikan bahwa pendidikan berkualitas dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Bagaimana bisa Wulan berhasil diterima di banyak kampus top tersebut? Simak kisahnya!

Sekolah di Pradita Dirgantara & Dapat Beasiswa

Wulan merasa beruntung karena dapat bersekolah di SMA Pradita Dirgantara. Menurutnya, siswa di sana rajin dan mempunyai semangat tinggi sehingga memicu motivasinya.

"Saya SMP juga dapat bantuan. Kemudian, saya dapat kabar dari kakak kelas yang mereka bisa sekolah di Pradita, saya cari informasi bagaimana masuk ke Pradita. Ternyata ada beasiswa, dan itu bisa membantu orang tua saya dan untuk itu saya merasa harus usaha lebih keras," tuturnya.

Awalnya, Wulan menganggap kuliah ke luar negeri adalah hal yang sulit. Namun, berkat dukungan dari sekolah dan adanya Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan ia semakin percaya bahwa impian tersebut dapat tercapai.

BIM memberikan Wulan pembekalan kuliah di luar negeri berupa pembelajaran bahasa Inggris, summer program hingga menjamin biaya tes IELTS dan SAT. Penerima juga diberikan pembebasan biaya daftar ke kampus tujuannya.

"Ternyata pas di sini, saya tahu banyak sekali kesempatan yang bisa diambil ketika jeli. Dengan melihat banyak kesempatan, ada banyak cara untuk menuju hal tersebut. Dulu kelas X, saya ada informasi soal beasiswa indonesia maju karena sekolah memberikan informasi soal hal tersebut, saya daftar BIM persiapan dan alhamdulillah diterima sehingga bisa prepare dengan baik," ujar Wulan.

Hampir semua prodi yang Wulan pilih di delapan kampus adalah teknik pertambangan. HIngga akhirnya ia memutuskan untuk berkuliah di University of British Columbia jurusan Mining Engineering.

"Selama ini kan banyak isu dunia pertambangan di Indonesia dikuasai luar negeri bahkan ada ilegal, nah, padahal Indonesia kaya sekali tapi kita belum memanfaatkan dengan maksimal. Bahkan yang memanfaatkan orang luar negeri atau orang ada yang tidak ada izinnya. Berarti itu merugikan negara. Akhirnya saya tertarik untuk belajar di situ dan ke depannya mengembangkan," katanya saat ditanya alasan memilih teknik pertambangan.

Tips Lolos Beasiswa & Tembus Kuliah di Kampus Top LN

Keberhasilan Wulan tak terlepas dari bantuan guru pendampingnya atau PIC Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Isnaini Rohayati. Ia mengatakan selain Wulan, ada 54 siswa lain yang sama-sama diterima di kampus LN.

Isnaini mengatakan setiap siswa Pradita Dirgantara yang masuk kelas khusus memiliki guru penanggung jawab. Siswa di sana akan dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung peminatan setelah lulus, apakah ingin ke kampus dalam negeri, luar negeri, sekolah kedinasan, Polri, TNI dan lainnya.

Isnaini menyebut siswa yang lolos di banyak kampus luar negeri seperti Wulan didukung faktor keberuntungan. Tak hanya itu, mereka juga pandai mencari kesempatan plus persiapan yang sudah matang.

"Jadi kami tidak mau anak tidak siap ketika kesempatan ada. Kami menyiapkan anak-anak sedini mungkin. Ada pendampingan masing-masing peminatan dan eksposur yang tinggi ke anak soal informasi, syarat apa saja, benefit-nya apa dan sebagainya," katanya.

Untuk mendukung mimpi siswa berkuliah di luar negeri, Isnaini menyarankan agar guru selalu mendampingi sejak mereka masuk SMA. Di Pradita Dirgantara, pendampingan minat sudah dimulai sejak kelas 10.


(cyu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads