Hore! Ujian Praktik SIM Jateng Dipermudah, Ada Toleransi saat Praktik

Hore! Ujian Praktik SIM Jateng Dipermudah, Ada Toleransi saat Praktik

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 30 Jun 2023 16:10 WIB
Praktik ujian SIM di Polrestabes Semarang kawasan Kota Lama, Jumat (30/6/2023).
Praktik ujian SIM di Polrestabes Semarang kawasan Kota Lama, Jumat (30/6/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho memerintahkan jajarannya agar tidak mempersulit tes dalam pembuatan SIM. Ada toleransi yang diberikan kepada pemohon SIM, termasuk saat ujian praktik.

Hal itu disampaikan Agus saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polrestabes Semarang kawasan Kota Lama. Dia memberikan sejumlah arahan kepada anggotanya soal pembuatan SIM.

"Kami mendadak ke Polrestabes ini dalam rangka bagaimana kita bisa melayani masyarakat dengan baik, khususnya perintah dari Pak Kapolri, termasuk Pak Kapolda tentang kebijakan melayani masyarakat pada proses terbit SIM khususnya di aspek teori," kata Agus di lokasi, Jumat (30/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemohon SIM, kata Agus, diberi teori tentang keselamatan lalu lintas dan etikanya menggunakan AVIS (Audio Visual). Bekal pengetahuan itu digunakan untuk praktik mengendarai di jalan.

"Aspek teori sudah menggunakan AVIS (Audio Visual), jadi pemohon SIM pada saat ujian diberikan soal tentang keselamatan, etika berlalu lintas, termasuk juga ketika ada peristiwa, tanggung jawab pengemudi itu seperti apa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di ujian praktik, Agus sempat meminta petugas mencoba ujian praktik ujian SIM C yang dibagi lima sesi itu. Mulai dari jalan lurus, belok angka delapan, zig-zag, pengereman, dan juga U-turn. Agus menjelaskan, ada beberapa titik yang boleh ditoleransi seperti memperlebar jalur atau patok untuk lintasan zig-zag.

Salah seorang wartawan juga diminta mencoba ujian praktik SIM tersebut. Hasilnya, wartawan itu cukup kesulitan di titik kelima atau U-turn karena lintasan saat belok memutar dirasa terlalu sempit untuk sepeda motor bebek. Petugas kemudian melebarkan lintasannya dengan menggeser traffic cone, baru bisa dilalui dengan mudah.

"Polda Jawa Tengah akan memberikan toleransi sehingga nanti akan mempermudah masyarakat, sehingga saat ujian praktik ini bisa langsung lulus. Termasuk juga nanti di angka delapan, nanti jaraknya kita beri toleransi. Termasuk di U-turn juga demikian. Kami mengacu pada arahan Korlantas, jadi evaluasi yang secara komprehensif seluruh Indonesia," papar Agus.

Meski demikian, Agus menyatakan kemudahan dan adanya toleransi tersebut tidak mengurangi kompetensi seseorang yang memiliki SIM. Menurutnya, pengetahuan dan kemahiran soal lalu lintas tetap akan teruji di tahapan-tahapan permohonan SIM.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Jadi kita mempermudah masyarakat tetapi tidak mengurangi kompetensi dari kemahiran mengemudi, karena SIM ini ada kompetensinya, ada kemahirannya, ada pengetahuannya. Diharapkan ketika seseorang punya SIM ini kompetensi dan kemahiran di jalan itu bisa teruji," tegasnya.

Agus juga menyiapkan ujian SIM dengan turun ke jalan. Nantinya pemohon SIM akan melewati tahap berkendara di jalan dengan pengawalan polisi.

"Kalau di undang-undang ada praktik satu praktik dua. Praktik dua itu nanti dikumpulkan setelah uji praktik satu selesai, baru diajak jalan, berhenti di lampu merah, ikut belok kanan, nanti dikawal oleh polisi," katanya.

Salah satu pemohon SIM, Pulung Abinaya mengatakan ujian praktek SIM C kali ini lebih mudah. Dia sudah mengulang empat kali. Hari ini dia mencoba tiga kali dan berhasil.

"Sudah mengulang empat kali. Ini tadi coba tiga kali berhasil semua, nggak ada gagalnya. Kemarin susah di putar baliknya, U-turn," ujar Pulung.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads