Menengok Kampung Bustaman Semarang saat Idul Adha, Pusat Bengkel Kepala Hewan

Menengok Kampung Bustaman Semarang saat Idul Adha, Pusat Bengkel Kepala Hewan

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 30 Jun 2023 15:04 WIB
Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala kambing hewan kurban, Jumat (30/6/2023).
Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala hewan kurban, Jumat (30/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Warga Semarang pasti tak asing dengan Kampung Bustaman. Kampung yang terkenal sebagai 'bengkel kepala' telah bertahun-tahun menjadi tempat mengolah kepala hewan kurban.

"Iya turun-temurun, awalnya itu tahun 1965," kata sesepuh Kampung Bustaman, Munawar (50) saat ditemui di dekat rumahnya, Jumat (30/6/2023).

Bustaman merupakan sebutan untuk wilayah RT 4 dan RT 5/RW 3, Kelurahan Purwodinatan, Semarang. Setiap momen Idul Adha, mayoritas warga Bustaman akan disibukkan dengan banyaknya warga yang membawa kepala hewan kurbannya untuk diolah agar siap dimasak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini ada jagal dan bengkel kepala, kalau jagal di sini ada 4 tim kalau bengkel kepala ada 9 tim," jelasnya.

Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala kambing hewan kurban, Jumat (30/6/2023).Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala kambing hewan kurban, Jumat (30/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Kesibukan memang sangat terasa di gang-gang padat penduduk Kampung Bustaman. Kepala kambing dan sapi sudah mengisi jalan-jalan di gang sempit tersebut.

ADVERTISEMENT

Kepala itu akan direbus dan diolah sedemikian rupa agar siap dimasak. Satu tim bengkel kepala bisa berisi 5-6 orang.

Untuk mengolah kepala kambing, warga hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam. Sedangkan untuk kepala sapi, minimal akan selesai dalam waktu 1 jam. Biayanya, sekitar Rp 100 ribu untuk kambing dan Rp 400 ribu untuk sapi tergantung besar kecil ukuran kepala.

"Kalau kepala kambing itu hampir kurang lebih setengah jam, kalau sapi satu jam" kata Munawar.

Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala kambing hewan kurban, Jumat (30/6/2023).Warga Kampung Bustaman Semarang saat mengolah kepala kambing hewan kurban, Jumat (30/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Munawar menyebut usaha bengkel kepala dan tukang jagal itu berawal dari adanya warga yang menjadi juragan kambing pada tahun 1965. Akhirnya, warga diperbantukan untuk menjadi tukang jagal dan mengolah kepala serta kulit hewan tersebut.

Baru pada tahun 2004 mulai banyak orang yang datang untuk meminta bantuan mengolah kepala kambing dan sapi. Akhirnya, hingga kini hal itu menjadi usaha warga dan akan ramai saat momen Idul Adha.

"Nyohornya (terkenalnya) itu sekitar tahun 2004, itu mulai pada tahu semua menyebar gitu, hampir seluruh Semarang tapi dari zaman dulu sudah ada," pungkasnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads