Perbedaan Takbiran Idul Adha dan Idul Fitri

Perbedaan Takbiran Idul Adha dan Idul Fitri

Santo - detikJateng
Selasa, 27 Jun 2023 13:51 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Perbedaan Takbiran Idul Adha dan Idul Fitri. Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing
Solo -

Salah satu amalan sunnah yang dilakukan oleh umat Islam dalam menyambut kedatangan hari raya Idul Adha dan Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir atau takbiran. Simak perbedaan takbiran Idul Adha dan Idul Fitri berikut ini.

Mengutip laman NU Online, pada peringatan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk menghidupkan malam hari raya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya:

"Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian." (Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri [Thaha Putra], halaman: 227).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan umat Islam untuk melantunkan takbir sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hajj ayat 28 yang artinya:

"Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah (berdzikir) pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir."

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, umat Islam berlomba-lomba untuk mengumandangkan takbir yang meriah pada perayaan hari raya baik Idul Adha maupun Idul Fitri. Akan tetapi, adakah perbedaan antara takbiran yang dilakukan pada Idul Adha dan Idul Fitri? Berikut pembahasannya.

Perbedaan Takbiran Idul Adha dan Idul Fitri

Pengertian Takbiran

Mengutip laman Kemenag, takbiran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyambut kedatangan hari raya dengan menggemakan takbir atau mengagungkan asma Allah. Mengumandangkan takbir merupakan salah satu amalan sunnah yang tidak pernah luput dilakukan oleh umat Islam. Menurut Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib, takbir dalam hari raya terbagi menjadi dua macam yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.

Takbir Mursal

Takbir mursal merupakan takbir yang dilakukan mulai dari terbenamnya matahari malam id hingga imam melakukan takbiratul ihram sholat id. Takbir mursal sunnah dilakukan di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama dianjurkan untuk melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan lain-lain.

Takbir Muqayyad

Sedangkan takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi sholat dan dibaca setelah melaksanakan sholat, baik fardhu maupun sunnah. Waktu pembacaan takbir muqayyad adalah setelah sholat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar di akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa takbir yang dilantunkan pada malam Idul Fitri adalah takbir mursal. Sedangkan takbir yang dikumandangkan pada hari raya Idul Adha adalah takbir muqayyad, yaitu takbir yang dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 9-13 Dzulhijjah.

Itulah perbedaan takbiran yang dilakukan pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ams)


Hide Ads