NA (16) pelajar SMP kelas 3 di Dusun Karangnongko, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten tewas usai dikeroyok gerombolan tidak dikenal di Jalan Diponegoro depan SMK Kristen, Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah. Warga sekitar masih mengingat kengerian peristiwa itu.
Suharyono, warga sekitar lokasi menceritakan kejadian Sabtu (14/5/2023) pukul 00.30 WIB. Dia saat itu tengah beristirahat tetapi mendengar suara gaduh.
"Saya baru rebahan terdengar suara geruduk-geruduk gaduh di luar rumah. Saya lihat, gerombolan dengan sepeda motor ke arah timur lalu balik arah kayanya mengejar," katanya kepada detikJateng Selasa (16/5/2023) siang dengan bahasa Jawa campuran Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah massa balik arah, terang Suharyono, tahu-tahu ada sepeda motor yang ambruk di depan gapura SMK. Teman korban yang ketakutan lari menyelamatkan diri.
"Motor terpeleset ambruk dan temannya lari, yang tertinggal itulah yang dianiaya. Yang menyerang itu banyak, 15 orang lebih, rombongan," papar Suharyono.
Menurut Suharyono, kejadian berlangsung cepat dan saat warga keluar para pelaku melarikan diri. Beberapa teman korban yang lari kemudian kembali.
"Temannya datang menolong, warga baru mendekat. Setelah itu dibawa pergi ke barat dengan sepeda motor, kondisinya bisa jalan tapi sempoyongan dipapah," imbuh Suharyono.
Ayah korban, Sriyanto (42) menyatakan anaknya bersama lima rekannya dikejar gerombolan tak dikenal. Setelah dekat sepeda motor anaknya ditendang ambruk.
''Anak saya motornya ditendang jatuh lalu digebukin pakai as skok. Bawa senjata tajam tapi tidak dibacok," ungkap Sriyanto kepada detikJateng di rumah duka Dusun Karangnongko.
Sriyanto menyatakan anaknya masih duduk di kelas 3 SMP negeri di kecamatan Ceper. Baru saja usai mengikuti ujian di sekolah.
"Baru saja selesai ujian dan menunggu kelulusan. Tidak ada firasat apapun," imbuh Sriyanto.
Terpisah, Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah menjelaskan kasus itu sudah dalam penyelidikan Polres. Sejumlah delapan saksi sebagian sudah diminta keterangan.
"Saksi sebagian sudah dimintai keterangan. Ini masih dalam penyelidikan," jelas Abdillah kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar asal Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSI Klaten. Pelajar kelas 3 SMP yang berinisial NA (16) itu diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari.
"Infonya betul meninggal," kata Kadus 2 Desa Ngrundul, Ngadino kepada detikJateng, Selasa (16/5/2023).
Namun, Ngadino mengaku tidak mengetahui kronologi kejadian sebenarnya.
"Kejadiannya mboten ngertos (tidak tahu). Cuma kemarin infonya jadi korban penganiayaan," ujar dia.
(apl/ams)