Pelajar kelas 3 SMP berinisial NA (16) warga Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten, meninggal dunia diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari. Berikut penuturan ayahnya.
Untuk diketahui, korban tinggal di Dusun Karangnongko, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara. Sebelumnya, korban pamit hendak ngopi bersama temannya.
"Awalnya pamit ngopi-ngopi, harinya malam Minggu. Enam orang termasuk anak saya," kata ayah NA, Sriyanto (42) saat ditemui detikJateng di rumah duka Dusun Karangnongko, Desa Ketandan, Klaten Utara, Selasa (16/5/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Sriyanto, anaknya ngopi di sekitar terminal Klaten, tepatnya di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan. Usai ngopi, sekitar pukul 23.00 WIB, korban hendak pulang.
"Saat mau pulang ketemu gerombolan itu, jumlahnya sekitar 30-an orang. Saat sampai depan SMK dikejar dan dihadang," ujar Sriyanto dengan mata sembab.
Setelah terkejar, ucap Sriyanto, motor yang dikendarai anaknya ditendang sampai terjatuh. Kemudian para pelaku memukuli anaknya yang terjatuh.
"Dipukuli dengan benda tumpul. Katanya ada yang bawa senjata tajam, tapi tidak digunakan bacok. Saat kejadian temannya lari ke swalayan dan ada yang ke kampung," papar Sriyanto.
Setelah gerombolan pelaku pergi, sambung Sriyanto, NA baru didatangi teman-temannya. Korban lalu dibawa ke RSD Bagas Waras.
"Dibawa ke RS Bagas Waras masih sadar, kemudian neneknya dan saya dikabari Minggu pagi jam 04.00 WIB. Saya jam 07.00 WIB ke sana sudah tidak sadar. Muntah darah lalu dibawa ke RSI Klaten,'' jelas Sriyanto.
Menurut Sriyanto tidak ada luka bekas senjata tajam pada tubuh anaknya, siswa salah satu SMP negeri di Kecamatan Ceper itu. Namun, Sriyanto menyebut ada luka di bagian kepalanya yang diduga akibat pukulan benda tumpul.
"Lukanya pukulan benda tumpul. Saya langsung laporan hari Minggu (14/4) ke Polres dan temannya juga sudah diperiksa. Saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal," harap Sriyanto.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar asal Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSI Klaten. Pelajar kelas 3 SMP yang berinisial NA (16) itu diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari.
Staf PKRS dan Humas Pemasaran RS Islam Klaten, Aditya Dimas mengonfirmasi kabar meninggalnya NA.
"Meninggal pukul 22.45 WIB (Senin, 15 Mei). Iya benar (meninggal), pasien rawat inap di Ruang PICU, rujukan dari RSUD Bagas Waras hari Minggu 14 Mei 2023," kata Dimas kepada detikJateng.
Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah membenarkan ada laporan dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Pihak keluarga korban disebut sudah melapor.
"Laporan dari ayah korban tanggal 14 Mei 2023. Waktu kejadiannya tanggal 14 Mei 2023 sekitar pukul 00.30 WIB. TKP depan SMK Gumulan, Klaten Tengah," terang Abdillah kepada detikJateng.