Antropolog Ungkap Kepercayaan Cara Manusia Berhubungan dengan Tuyul

Antropolog Ungkap Kepercayaan Cara Manusia Berhubungan dengan Tuyul

Tim detikEdu - detikJateng
Kamis, 11 Mei 2023 09:29 WIB
Tuyul di Ciamis
Penampakan yang disebut Tuyul di Ciamis. Ilustrasi. Foto: Dadang Hermansyah
Solo -

Antropolog asal Amerika Serikat (AS), Clifford Geertz, pernah meneliti kepercayaan terhadap makhluk haus tuyul pada tahun 1950-an. Dalam catatan penelitiannya, Geertz mengungkap salah satunya soal alasan manusia menyenangi dan bagaimana cara mereka berhubungan dengan tuyul.

Dikutip dari detikEdu, Rabu (11/5/2023), dalam bukunya 'Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa', Geertz tidak membahas apakah tuyul itu nyata atau rekaan.

Namun, ia lebih tertarik memahami fungsi keyakinan tersebut bagi masyarakat di wilayah yang namanya disamarkan 'Mojokuto' di Jawa Timur, yang dia teliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa kepercayaan yang didengarnya, dia menyebut ada tiga jenis makhluk halus yang utama yakni memedi (secara harfiah berarti tukang menakut-nakuti), lelembut (makhluk halus) dan tuyul.

Saat membahas tuyul, dia mendefinisikannya sebagai makhluk halus anak-anak (anak-anak yang bukan manusia). Tuyul disebutnya tidak mengganggu, menakuti orang atau membuatnya sakit.

ADVERTISEMENT

"Sebaliknya, mereka sangat disenangi manusia, karena membantu manusia menjadi kaya," ujar Geertz.

Menurut narasumber yang ia dengar, bagi orang yang ingin berhubungan dengan tuyul, maka orang itu harus berpuasa serta bersemadi.

Selain itu disebut pula banyak orang Mojokuto beranggapan seseorang perlu membuat semacam perjanjian dengan setan. Perjanjian ini disepakati agar tuyul mau menerima tawarannya.

Tak sampai di situ, dijelaskan pula dipercaya orang itu akan bisa melihat tuyul dan kemudian bisa mempekerjakan mereka buat kepentingannya sendiri. Tidak hanya uang, ada banyak anggapan bahwa tuyul juga mencuri.

"Kalau orang mau kaya, ia bisa menyuruh mereka mencuri uang. Mereka bisa menghilang dan bepergian jauh hanya dalam sekejap mata hingga tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari uang untuk tuannya," tulisnya.

Namun, Geertz menjelaskan bahwa dalam penelitiannya, tidak ada ajaran mengenai hal ini. Pendapat yang dijelaskan tersebut adalah pendapat narasumber sendiri dan pendapat tersebut secara kasar mirip dengan orang-orang lain tentang makhluk halus.




(sip/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads