Bocah Ludahi Spanduk Megawati-Puan Maharani demi Konten Berujung Minta Maaf

Bocah Ludahi Spanduk Megawati-Puan Maharani demi Konten Berujung Minta Maaf

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 11 Mei 2023 07:30 WIB
Poster
Ilustrasi viral bocah ludahi spanduk bergambar Megawati dan Puan Maharani (Foto: Edi Wahyono)
Solo -

Aksi seorang anak perempuan meludahi spanduk bergambar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani viral di media sosial. Bocah itu disebut melakukan aksi itu demi konten dan belakangan orang tuanya meminta maaf.

Video anak meludahi spanduk bergambar Megawati dan Puan itu viral di berbagai platform media sosial, salah satunya Instagram @unikinfo_id. Dari hasil penelusuran detikJateng, video itu diambil di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang.

Di dalam video pertama tampak seorang anak perempuan berkerudung hitam berdiri di depan spanduk bergambar potret Sukarno, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani serta Kepala Desa Boto, Sjaichul Hadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian si bocah perempuan tersebut meludahi potret Megawati yang ada di spanduk tersebut sambil tertawa terbahak-bahak.

Dalam video selanjutnya menampilkan seorang ibu berhijab yang diketahui sebagai orang tua dari anak tersebut. Ibu itu meminta maaf dan memberikan klarifikasi atas perbuatan anaknya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya selaku orang tua mewakili semua yang hadir di sini ingin menyampaikan permohonan minta maaf. Kepada yang pertama almarhum Bapak Ir Sukarno, yang kedua ibu Hj Diah Permata Megawati Setiawati atau Megawati Soekarnoputri, ketiga Ibu Puan Maharani, keempat Bapak Kades Sjaichul Hadi," ujar ibu tersebut dengan suara serak, seperti dilihat detikJateng, Rabu (10/5).

Ibu berhijab itu menyampaikan penyesalannya tentang perbuatan anaknya. Dia juga berjanji jika anaknya tak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

"Sekiranya permohonan minta maaf dari kami semoga diterima bapak dan ibu, dan memberikan kesempatan buat kami semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kepada siapapun jangan menyebarkan lagi terkait video tersebut, karena kami sangat menyesalinya, terima kasih," ucapnya.

Di sisi lain, ibu itu meminta video anaknya tak disebarluaskan lagi. Terlebih pihaknya sangat menyesali perbuatan tersebut.

"Sekiranya permohonan minta maaf dari kami semoga diterima bapak dan ibu, dan memberikan kesempatan buat kami semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kepada siapapun jangan menyebarkan lagi terkait video tersebut, karena kami sangat menyesalinya, terima kasih," ucapnya.

Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengaku sudah melihat video tersebut. Pihaknya juga sudah menerima permohonan maaf dan klarifikasi tertulis maupun video dari pihak bocah itu.

"Iya, sudah ada klarifikasi dan permohonan maaf tertulis maupun video, jadi sudah ada klarifikasi baik dengan pelaku maupun orang tua pelaku. Dari hasil klarifikasi, bahwa itu murni dilakukan oleh anak-anak dan itu adalah aksi spontan untuk konten saja, jadi artinya dia masih belum paham atas apa yang dilakukan, baik nanti berisiko seperti apa itu mereka masih belum paham," ujar Bondan saat dihubungi detikJateng, Rabu (10/5).

Selengkapnya di halaman berikut.

Pihaknya pun menerima permohonan maaf itu karena menilai bocah itu belum matang dan memahami risiko dari konten yang dibuatnya.

"Dengan mempertimbangkan hal itu, mereka masih anak-anak masih SD ada yang SMP kemudian itu hanya keperluan konten, untuk keperluan konten tidak ada pesanan maupun ada yang menyuruh. Mereka juga sudah klarifikasi dan memohon maaf ke semua pihak, termasuk ke kami, maupun secara tidak langsung kepada Bu Mega, Bu Puan, Ketua DPC dan kami menerima itu," ungkapnya.

Meski begitu, dia mengimbau seluruh orang tua agar mendidik anaknya agar berperilaku sopan santun. Di sisi lain, dia berharap ada pendidikan politik untuk anak sesuai dengan tingkatan usianya.

"Imbauannya kepada orang tua, karena kewajiban mendidik tidak hanya pemerintah dan sekolah saja tapi orang tua juga harus memberikan pengertian ke anak bagaimana berperilaku yang sopan, yang baik di masyarakat. Bahwa itu PR kita semua untuk memberikan pendidikan politik, walaupun ke anak-anak harus sudah mulai ada pendidikan politik yang sesuai dengan tingkatan usia maupun tingkatan sekolahnya," harap dia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Djarot Ungkap Arus Bawah Partai Hendaki Megawati Tetap Jadi Ketum"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads