Jumlah korban keracunan massal di dua desa di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, bertambah. Dari data Dinas Kesehatan jumlah korban keracunan bertambah menjadi 283 orang.
"Seratus dari semalam, tadi jam 2 siang 272 yang rawat jalan dan yang rawat inap 11 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Udayanti saat dihubungi detikJateng, Sabtu (29/4/2023).
Udayanti menjelaskan sejak semalam di bidan desa ada pasien datang dengan kondisi mual, muntah, dan diare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, awalnya hanya ada beberapa yang mengeluhkan sakit dan gejala tersebut. Namun semakin malam jumlah korban semakin bertambah.
"Habis makan dari punjungan itu terus kok berdatangan bertambah sampai malam rami, dicurigai keracunan dari makanan hantaran itu," ungkapnya.
Kemudian warga yang mengeluhkan gejala keracunan kembali bertambah tadi pagi. Beberapa berdatangan di Puskesmas dengan gejala yang sama.
"Rata-rata muntah, pusing, diare. Untuk yang 11 rawat inap gejala sama tapi gejala yang berlebihan," ungkapnya.
Saat ini 10 korban dirawat di Puskesmas Sambirejo dan satu korban dirawat di rumah sakit Sarila. "Sampai tadi saya komunikasi bidan desa tambahan satu, dua gitu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, seratusan orang di dua desa di Kecamatan Sambirejo, Sragen, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan dari warga yang hendak menggelar syukuran. Dua desa tersebut yakni di Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo.
Dari data yang diperoleh dari PMI Sragen, untuk Desa Jambeyan yang mengalami keracunan ada sekitar 124 orang. Sedangkan di Desa Sukorejo ada sekitar ada 28 orang.
Camat Sambirejo, Didik mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Jumat (28/4) sore kemarin. Dirinya mengatakan kejadian dari punjungan warga yang mempunyai acara.
"Kejadian kemarin sore, kejadian dari warga yang punjungan," kata Didik saat dihubungi detikJatang, Sabtu (29/4).
(rih/rih)