Seorang Anak Tewas Terkena Ledakan Petasan di Pekalongan

Seorang Anak Tewas Terkena Ledakan Petasan di Pekalongan

Robby Bernardi - detikJateng
Sabtu, 29 Apr 2023 12:40 WIB
Polisi olah TKP anak tewas terkena ledakan petasan di Dukuh Kembangan Tengah, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/4/2023).
Polisi olah TKP anak tewas terkena ledakan petasan di Dukuh Kembangan Tengah, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/4/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Seorang anak tewas terkena ledakan petasan di Kabupaten Pekalongan. Polisi turun tangan dan kini masih melakukan olah TKP.

Peristiwa itu terjadi di Dukuh Kembangan Tengah, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap. Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria mengonfirmasi adanya kejadian tersebut.

"Kita menerima laporan pada pukul 09.00 WIB, Kades Jrebengkembang melaporkan ada ledakan mercon di lokasi tadi pagi polisi operasi dan menyita balon udara," kata Arief saat dimintai konfirmasi detikJateng, Sabtu (29/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu anak beberapa menit meninggal dunia di RSI Pekajangan," lanjutnya.

Korban tewas inisial M (13) warga setempat. Dijelaskan Arief, sebelumnya pada pukul 06.15 WIB, di lokasi yang sama tim patroli Polsek Karangdadap mengamankan dua balon udara dan tidak menemukan petasan.

ADVERTISEMENT

"Patroli tadi pagi di lokasi kejadian, sebelum peristiwa itu terjadi, kita telah amankan balon udara yang akan diterbangkan. Namun kita cari petasan tidak ditemukan. Ternyata disembunyikan kucing-kucingan dengan petugas. Kita hanya dapat balon udara," jelasnya.

Bahkan, saat patroli dengan tujuan penyitaan balon udara dan petasan ini, petugas justru mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan.

"Petugas kita di perjalanan, disoraki diteriaki," ungkap Arief.

Kasus ledakan petasan maut ini kini dalam penanganan Satreskrim Polres Pekalongan.

Saksi mata, Ari (28) warga setempat menjelaskan awalnya ada sejumlah anak menyalakan petasan di areal persawahan dan jalan dusun setempat.

"Petasannya besar. Satu kali terdengar ledakan keras. Kemudian disulut lagi, tapi lama tidak meledak," kata Ari.

Diduga, karena tidak meledak, anak-anak itu mengira sumbu petasan mati.

"Ada lima anak yang mendatangi petasan yang dikira tidak menyala tadi. Salah satu anak (yang meninggal), mengotak-atik petasan, anak-anak lainnya tidak jauh. Kemudian meledak dan melempar korban," ungkapnya.

Korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit. Hingga berita ini ditulis, polisi masih melakukan olah TKP. Di lokasi kejadian ditemukan satu petasan yang belum sempat meledak. Lokasi kejadian saat ini dipasangi garis polisi.




(rih/rih)


Hide Ads