Seratusan warga di dua desa di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, mengalami keracunan massal. Mereka mengeluhkan gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari warga yang hendak menggelar syukuran.
Dua desa tersebut yakni di Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo. Dari data yang diperoleh dari PMI Sragen, untuk Desa Jambeyan yang mengalami keracunan ada sekitar 124 orang. Sedangkan di Desa Sukorejo ada sekitar ada 28 orang.
Camat Sambirejo, Didik mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Jumat (28/4) sore kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian kemarin sore, kejadian dari warga yang punjungan," kata Didik saat dihubungi detikJatang, Sabtu (29/4/2023).
Menurutnya saat ini kondisi korban masih dalam pemeriksaan. "Saat ini kondisi masih ada juga yang periksa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMI Sragen, Ismail Joko Sutrisno mengatakan PMI menerima informasi dari Puskesmas Sambirejo dan PSC 119 Sukowati Sragen pada pukul 22.00 WIB bahwa ada kejadian luar biasa keracunan makanan di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo.
"Posko PMI Sragen menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan koordinasi dengan Call Center PSC 119 Sukowati Sragen dan melakukan respons ke Puskesmas Sambirejo untuk melakukan koordinasi tentang situasi dan kondisi terkini dengan menggunakan Ambulans Rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen untuk assessment lebih lanjut dan membantu mengondisikan pasien," jelas Ismail.
Menurutnya, dari laporan, seratusan warga itu mengalami keracunan usai makanan di acara hajatan. Warga mengalami mual hingga diare.
"Setelah tiba di Puskesmas Sambirejo, Tim Alfa 02 melakukan assessment kepada petugas UGD Puskesmas Sambirejo, bahwa ada kejadian keracunan makanan dalam acara hajatan di Desa Jambeyan, petugas Puskesmas Sambirejo yang di lokasi kejadian sudah melakukan penanganan pasien yang mengalami keracunan makanan, mual, muntah, dan diare," terangnya.
Dari kejadian itu, delapan orang menjalani perawatan inap di Puskesmas Sambirejo.
"Selama ini terdapat pasien yang di rawat inap di Puskesmas Sambirejo dan Tim Alfa 02 standby hingga pukul 04.00 WIB di Bidan Desa Jambeyan untuk antisipasi jika ada pasien yang harus dievakuasi ke fasilitas kesehatan lebih lanjut. Hingga saat ini pasien yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare mulai dini hari sudah berangsur sedikit yang melakukan pemeriksaan di Bidan Desa Jambeyan," pungkasnya.
(rih/rih)