Contoh Teks Khutbah Jumat Awal Bulan Syawal: Keutamaan Puasa Syawal

Contoh Teks Khutbah Jumat Awal Bulan Syawal: Keutamaan Puasa Syawal

Santo - detikJateng
Jumat, 28 Apr 2023 09:50 WIB
Sejumlah jamaah mendengarkan khutbah jumat usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Raya Al Jabbar sekaligus menggelar Salat Jumat perdana di Masjid Raya tersebut.
Contoh teks khutbah Jumat awal bulan Syawal: keutamaan puasa Syawal. Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto.
Yogyakarta -

Teks khutbah Jumat wajib disiapkan oleh siapapun yang akan menyampaikan khutbah. Berikut contoh teks khutbah Jumat pada awal bulan Syawal tentang keutamaan puasa Syawal yang dapat dijadikan sebagai referensi.

Setelah melalui bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan, umat Islam dihadapkan dengan bulan Syawal yang memiliki keutamaan tersendiri. Dalam bulan Syawal, terdapat anjuran untuk menunaikan puasa sunnah selama enam hari.

Sebagaimana dalam riwayat Ibnu Majah yaitu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْحَارِثِ الذِّمَارِيُّ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ، عَنْ ثَوْبَانَ، مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ

Artinya: "Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa."

ADVERTISEMENT

Selain itu, puasa Syawal juga menjadi penyempurna dari kekurangan amalan-amalan di bulan Ramadhan. Berikut contoh teks khutbah Jumat pada awal bulan Syawal tentang keutamaan puasa Syawal yang dikutip dari laman resmi NU.

Contoh Teks Khutbah Jumat Awal Bulan Syawal

Ma'asyiral Muslimin jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Syukur alhamdulillah merupakan kata kunci pertama yang harus kita tanamkan dalam diri kita semua atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan, khususnya nikmat iman dan nikmat sehat, sehingga kita bisa terus istiqomah dalam mengerjakan ibadah wajib sholat Jumat ini. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima olehNya. Sholawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya.

Selanjutnya melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan sholat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah azza wa jalla. Karena hanya dengan modal taqwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dengan karuniaNya, dan selamat di akhirat dengan keadilanNya.

Ma'asyiral Muslimin jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Sudah hampir satu pekan kita semua berpisah dengan bulan Ramadhan. Ia telah pergi, dan kita tidak tahu apakah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berjumpa kembali dengannya atau tidak. Sebab, kematian tidak ada yang tahu kapan datangnya. Bisa saja, ia lebih dahulu menjemput kita semua sebelum datangnya bulan Ramadhan yang akan datang.

Oleh karena itu, sebelum kematian itu datang, tidak ada yang bisa kita persiapkan selain terus istiqomah dan konsisten dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa, berbuat baik kepada sesama, meninggalkan semua perbuatan-perbuatan yang tidak diridhoi olehNya. Dengan upaya dan usaha tersebut, maka kita semua insya Allah akan tergolong sebagai hamba yang akan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Salah satu upaya untuk meningkatkan iman dan taqwa, serta menjadi ibadah yang sangat disenangi oleh Allah SWT adalah puasa. Dengan berpuasa, seseorang akan memiliki derajat istimewa dan balasan yang istimewa pula dari Allah. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah dalam salah satu hadisnya, yaitu:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّمَا يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِي

Artinya: "Semua amal ibadah manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu hanya untukKu, dan Akulah yang akan langsung membalasnya. Ia meninggalkan makan dan minumnya semata untukKu." (HR Bukhari dan Ahmad).

Berdasarkan hadis tersebut, puasa merupakan ibadah privat yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan orang yang menjalaninya semata. karenanya, puasa menjadi satu-satunya ibadah yang paling minim bercampur dengan sifat riya (ingin dipuji), sebab dimensi puasa adalah niat dalam hati, bukan gerakan anggota badan, sebagaimana ibadah lainnya.

Ma'asyiral Muslimin jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Bulan Syawal ini merupakan bulan yang tepat bagi kita semua untuk kembali merasakan nikmatnya ibadah puasa. Kita semua dianjurkan oleh Rasulullah untuk melakukan puasa selama enam hari pada bulan Syawal, bahkan pahala yang akan didapatkan darinya sangat banyak, dan setara dengan puasa selama satu tahun. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh nabi dalam salah satu hadisnya, yaitu:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ اَلدَّهْرِ

Artinya: "Barangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.: (HR Muslim).

Selain segudang pahala yang akan Allah berikan, puasa ini juga bisa menjadi tanda-tanda diterimanya puasa di bulan Ramadhan. Artinya, orang yang mengerjakan puasa enam hari di bulan Syawal menunjukan bahwa puasanya selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kita Lathaiful Ma'arif fima li Mawasimil 'Am minal Wazhaif mengatakan:

عَلاَمَةُ قَبُوْلِ الطَّاعَةِ أَنْ تُوْصَلَ بِطَاعَةٍ بَعْدَهَا وَ عَلَامَةُ رَدِّهَا أَنْ تُوْصَلَ بِمَعْصِيَةٍ. مَا أَحْسَنَ الْحَسَنَةِ بَعْدَ الْحَسَنَةِ وَأَقْبَحَ السَّيِّئَةِ بَعْدَ الْحَسَنَةِ

Artinya: "Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya. Betapa mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah."

Ma'asyiral Muslimin jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Selain menjadi tanda-tanda diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan, puasa Syawal juga bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan selama bulan mulia tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma'arif, bahwa puasa Syawal memiliki banyak faedah, di antaranya adalah akan menjadi penyempurna puasa Ramadhan, sehingga nilai pahalanya bisa setara dengan puasa setahun. Puasa Syawal juga bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan puasa selama Ramadhan.

Puasa Ramadhan yang kita lakukan selama satu bulan penuh belum tentu sempurna, dan tentunya akan ada banyak sekali kekurangan-kekurangan yang bisa menghilangkan kesempurnaan puasa. Oleh karena itu, puasa Syawal menjadi pilihan yang sangat tepat untuk menutupi semua kekurangan tersebut. Dengan puasa Syawal, itu menunjukkan bahwa kita sedang berupaya untuk meraih kesempurnaan Ramadhan.

Demikian khutbah Jumat perihal menutup kekurangan puasa Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqomah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi laranganNya. Amin ya rabbal alamin.

Itulah contoh teks khutbah Jumat awal bulan Syawal tentang keutamaan puasa Syawal. Semoga menginspirasi, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads