5 Keutamaan Puasa Syawal: Sama Seperti Puasa Setahun Lamanya

5 Keutamaan Puasa Syawal: Sama Seperti Puasa Setahun Lamanya

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Senin, 24 Apr 2023 14:29 WIB
Hijab women and a man pray together before meals, a fast breaking meal served on a table in backyard
5 Keutamaan Puasa Syawal: Sama Seperti Puasa Setahun Lamanya. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Solo - Puasa Syawal adalah puasa yang dikerjakan selama 6 hari di awal bulan Syawal. Adapun waktu pelaksanaannya adalah mulai dari 2-7 Syawal atau sejak hari kedua Hari Raya Idul Fitri.

Bulan Syawal juga memiliki berbagai keutamaan yang dapat diraih oleh umat Islam dengan mengerjakan sejumlah amalan. Salah satu amalan yang mampu memberikan pahala selayaknya puasa setahun lamanya adalah dengan menunaikan puasa Syawal di awal bulan ini.

Lantas apa saja keutamaan puasa Syawal? Berikut keutamaan puasa Syawal, dikutip detikJateng dari laman resmi NU, Senin (24/03/2023).

5 Keutamaan Puasa Syawal

1. Sebagai Ibadah Penyempurna Puasa Ramadhan

Melaksanakan ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardhu. Hal ini sebagaimana sholat sunnah rawatib (qabliyah dan ba'diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardhu. Demikian juga puasa sunnah Syawal bisa menjadi penyempurna puasa Ramadhan.

2. Pahala yang Diperoleh Sama Halnya Puasa Satu Tahun

Umat Islam yang menunaikan puasa Syawal diyakini akan mendapatkan besarnya pahala selayaknya puasa selama satu tahun. Hal ini sebagaimana, dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

3. Sebagai Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya.

4. Merupakan Bentuk Ucapan Syukur

Melaksanakan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT, baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. Rasulullah saw bersabda,

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ₯ΩΩŠΩ’Ω…ΩŽΨ§Ω†Ω‹Ψ§ ΩˆΩŽΨ§Ψ­Ω’ΨͺΩΨ³ΩŽΨ§Ψ¨Ω‹Ψ§ غُفِرَ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ مِنْ Ψ°ΩŽΩ†Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω [وفي رواية]: Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω‚ΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ₯ΩΩŠΩ’Ω…ΩŽΨ§Ω†Ω‹Ψ§ ΩˆΩŽΨ§Ψ­Ω’ΨͺΩΨ³ΩŽΨ§Ψ¨Ω‹Ψ§ غُفِرَ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ مِنْ Ψ°ΩŽΩ†Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω

Artinya, "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." [dalam riwayat lain]: "Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

5. Bentuk Menjaga Konsistensi Ibadah

Berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Islam dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah dengan berpuasa sunnah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan.




(dil/dil)


Hide Ads