April menjadi momen untuk mengenang berbagai hal tentang Raden Ayu (RA) Kartini. Ternyata, sosok yang dikenal sebagai pahlawan emansipasi wanita itu juga murid ngaji Kiai Soleh Darat, guru para ulama besar Nusantara.
Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Dyah Radityawati mengatakan Kartini suka mengikuti kajian keagamaan yang diampu Kiai Soleh Darat di Kabupaten Demak.
Retna menceritakan suatu saat Kartini bertanya kepada Kiai Soleh Darat, mengapa kajian keagamaannya hanya belajar membaca Al-Qur'an, tidak sekaligus memahami makna atau nilai di dalamnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RA Kartini itu kan rasa ingin tahunya tinggi, sehingga pada suatu ketika saat kajian beliau bertanya ke Kiai Soleh Darat," kata Retna saat diwawancarai detikJateng, Selasa (18/4/2023) siang.
Dari pertanyaan itulah, kata Retna, Kiai Soleh Darat terinspirasi menulis tafsir Al-Qur'an bernama Faidh Ar-Rahman.
Oleh Kiai Soleh Darat, kitab Tafsir Al-Qur'an itu diberikan kepada Kartini sebagai hadiah pernikahannya dengan Bupati Rembang RM Djojoadiningrat pada 8 November 1903 di Jepara.
Kitab Tafsir Faidh Ar-Rahman yang diberikan ke Kartini itu berbahan kertas, menggunakan bahasa Jawa dan ditulis dengan aksara pegon.
"Tetapi di dalam kitab tafsir ini hanya ada tiga surah Al-Qur'an saja. Yakni Surah Al-Fatihah, Al-Baqarah, dan An-Nisa," ujar Retna sembari menunjukkan Kitab Tafsir Kiai Soleh Darat di Museum RA Kartini, Rembang.
Setelah Boyongan ke Rembang
Usai menikah dengan Bupati Rembang RM Djojoadiningrat, 120 tahun lalu atau 8 November 1903, 10 hari setelahnya RA Kartini dan suami boyongan ke Rembang.
Saat boyongan itu, Retna mengungkap, banyak barang kesayangan RA Kartini yang turut dibawa ke Rembang. Termasuk Kitab Tafsir Faidh Ar-Rahman hadiah pernikahan dari Kiai Soleh Darat.
Semasa di Rembang, RA Kartini dan suami tinggal di sebuah rumah dinas bupati yang sekarang ini dijadikan sebagai Museum RA Kartini, Rembang.
"Pindah ke Rembang itu seminggu atau 10 hari setelah pernikahan dan di Rembang tinggal di sini rumah dinas. Barang-barang kesayangan beliau, termasuk kitab tafsir ini juga dibawa," beber Retna.
Kisah kitab tafsir membentuk spiritualitas Kartini di halaman selanjutnya.
Membentuk Spiritualitas Diri RA Kartini
RA Kartini menyukai hadiah pernikahan dari Kiai Soleh Darat berupa kitab tafsir Al-Qur'an itu. Dia sering membaca dan mempelajarinya.
Selama tinggal di Rembang, Retna mengungkap, RA Kartini lebih banyak melakukan perenungan dan mempelajari kitab tafsir Faidh Ar-Rahman yang ditulis gurunya.
"Setelah menjadi seorang istri dari bupati, beliau ini ingin spiritualnya meningkat dan ingin membentuk keluarga yang sakinah mawadah," tutur Retna.
Melalui tafsir Faidh Ar-Rahman, RA Kartini belajar ilmu tauhid dan belajar memahami menjadi wanita yang baik.
"Melalui kitab hadiahnya Kiai Soleh Darat ini, Beliau (RA Kartini) belajar tentang ketuhanan, tentang spiritual, lalu tentang menjadi wanita, karena di surah An-Nisa ini kan menjelaskan tentang wanita," pungkas Retna.