Sebuah Al-Qur'an peninggalan Pangeran Diponegoro disimpan di Pondok Pesantren Nurul Falah, Salaman, Kabupaten Magelang. Al-Qur'an berumur ratusan tahun itu diyakini hasil tulisan tangan Pangeran Diponegoro.
Pengelola Masjid Langgar Agung Pangeran Diponegoro, KH Achmad Nurshodiq mengatakan, Al-Qur'an peninggalan Pangeran Diponegoro itu lengkap, terdiri dari 30 juz.
"Peninggalan Mbah Diponegoro di sini yang masih ada kitab suci Al-Qur'an tulisan tangan, komplit dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas, 30 juz. Karena sudah kemakan usia maka sudah tidak utuh, sudah ada yang rusak," katanya Achmad saat ditemui wartawan, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Qur'an itu panjangnya 32 cm, lebar 21 cm, dan tebalnya 8 cm. Al-Qur'an yang ditulis menggunakan lidi aren itu sudah diteliti mahasiswa maupun peneliti dari berbagai daerah.
![]() |
"Tintanya ini model dulu. Memang model dulu pakai mangsi, terus ditambah getah daun sana, untuk mencampur ini. Kertas sudah rusak, tapi tulisannya nggak pudar sama sekali," kata Achmad yang juga pengasuh Ponpes Nurul Falah.
Mengutip keterangan peneliti Dr Moh Hatta Al Hafid dari Semarang, Achmad menjelaskan, Al-Qur'an ini betul-betul peninggalan Pangeran Diponegoro. Hal itu terlihat pada ciri batik di sampulnya.
"Dilihat dari batiknya Jogja. Ini sudah banyak yang meneliti, dari Jakarta, Jogja, ada dari Aceh. Pernah dibawa ke Solo (buat) duplikat, baru 10 juz keterjang pandemi," tuturnya.
"(sampulnya) dari kulit. Kulitnya bukan kulit yang dilarang, biasa kulit sapi," pungkasnya.
(dil/dil)