Jalan Salib Wonogiri: Tradisi Umat Kristiani Sambut Hari Raya Paskah

Jalan Salib Wonogiri: Tradisi Umat Kristiani Sambut Hari Raya Paskah

Santo - detikJateng
Rabu, 05 Apr 2023 12:16 WIB
A penitent carries a bundle of thorny branches during a Holy Week procession in Taxco, Mexico, late Thursday, April 14, 2022. In traditional processions that last from Thursday evening into the early morning hours of Friday, hooded penitents drag chains and shoulder thorny bundles through the streets, as some flog themselves with nail-studded whips meant to bring them closer to God. (AP Photo/Eduardo Verdugo)
Jalan Salib Wonogiri: Tradisi Umat Kristiani Sambut Hari Raya Paskah. (Ilustrasi Prosesi Jalan Salib. Foto: AP/Eduardo Verdugo)
Solo -

Jalan Salib di Wonogiri merupakan salah satu tradisi yang dilakukan selama masa Prapaskah. Simak pembahasan mengenai Jalan Salib di Wonogiri yang menjadi tradisi umat Kristiani sambut Hari Raya Paskah berikut ini.

Umat Kristiani saat ini sedang berada dalam masa Prapaskah, di mana mereka berbenah diri dan bersiap-siap menyambut kedatangan Hari Raya Paskah. Salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat Kristiani di Indonesia adalah Jalan Salib di Wonogiri.

Pelaksanaan tradisi Jalan Salib biasanya bertepatan dengan Jumat Agung. Umat Kristiani akan beribadah dengan berjalan menuju puncak Gunung Gandul yang berjarak tiga kilometer. Berikut pembahasan lengkap mengenai Jalan Salib Wonogiri yang menjadi tradisi umat Kristiani Sambut Hari Raya Paskah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang dimaksud Jalan Salib?

Pengertian Jalan Salib

Laman Komsos Gereja St. Odilia Paroki Citra Raya mengatakan bahwa ibadah Jalan Salib merupakan perayaan yang dilaksanakan setiap hari Jumat dalam masa Prapaskah. Dalam bahasa Latin, Jalan Salib disebut dengan Via Crucis, atau Via Dolorosa yang berarti Jalan Penderitaan. Via Dolorosa merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir penderitaan Yesus.

Dengan kata lain, Jalan Salib adalah devosi yang berpusat pada renungan kisah sengsara Tuhan. Biasanya, Jalan Salib dilakukan secara berkelompok dan diselingi nyanyian kisah sengsara serta berarak layaknya mengiringi Yesus yang memanggul salib ke puncak Golgota.

ADVERTISEMENT

Dalam prosesi Jalan Salib, terdapat 14 pemberhentian yang diakui otoritas Gereja Katolik, yaitu:

1. Yesus di Taman Getsemani

2. Yesus dikhianati Yudas dan ditangkap.

3. Yesus diadili oleh Sanhedrin (Mahkamah Agama).

4. Yesus disangkal oleh Petrus.

5. Yesus diadili Pilatus.

6. Yesus dicambuk dan dimahkotai duri.

7. Yesus memanggul salibNya.

8. Yesus dibantu Simon dari Kirene untuk memanggul salibNya.

9. Yesus bertemu dengan wanita-wanita Yerusalem.

10. Yesus disalibkan.

11. Yesus menjanjikan kerajaanNya kepada pencuri yang disalibkan bersamaNya.

12. Yesus menitipkan Maria dan Yohanes untuk saling merawat satu sama lain.

13. Yesus wafat di salib.

14. Yesus dibaringkan di kuburNya.

Sejarah Jalan Salib

Kebaktian Jalan Salib merupakan tradisi yang diawali oleh para peziarah yang mengunjungi Yerusalem. Sejak abad ke-4 pada zaman Kaisar Konstantin, para peziarah mempunyai tradisi berdoa untuk merenungkan sengsara Yesus melalui jalan yang sekarang dikenal dengan Via Dolorosa.

Tradisi ini menyebutkan bahwa setiap hari setelah wafatNya, Bunda Maria mengunjungi rute perjalanan putranya, Yesus, dari tempatNya dihukum mati sampai ke Golgota. Santo Hieronimus juga menyebutkan banyaknya peziarah yang mengunjungi tempat-tempat kudus di Yerusalem pada zamannya.

Tradisi Jalan Salib awalnya hanya berkembang di Yerusalem dan sekitarnya. Baru pada abad ke-12, Tentara Perang Salib menyebarluaskan tradisi ibadat Jalan Salib ke dunia Barat. Para Paus kemudian mendorong perkembangan ibadat Jalan Salib dengan memberikan indulgensi. Dalam waktu singkat, ibadat ini pun berkembang pesat ke seluruh pelosok dunia.

Rangkaian Jalan Salib

Dikutip dari laman Kemenag Jateng, umat Katolik akan berkumpul di panggung alam Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul, Wonogiri, untuk beribadah sekaligus mengenang pengorbanan Yesus dalam balutan drama teatrikal.

Dalam setingan acara setelah teatrikal tersebut, umat Katolik dibagi menjadi beberapa kelompok menuju tanah lapang di bawah puncak Gunung Gandul untuk melihat prosesi penyaliban Yesus. Mereka akan dipandu oleh seorang prodakion.

Dalam perjalanan, mereka berhenti di setiap pemberhentian dan memanjatkan doa. Terdapat lima pemberhentian dalam perjalanan tersebut. Setiap pemberhentian merupakan kejadian yang dialami Yesus dalam proses penyaliban. Mulai dari pemanggulan salib, kejatuhan, perjumpaan dengan ibu, menghibur wanita menangis, hingga penyaliban di pemberhentian terakhir.

Melalui peristiwa wafatnya Yesus, maka diharapkan seluruh umat Kristiani bersama-sama bisa mewujudkan damai sejahtera, menciptakan ketenangan, mewujudkan toleransi karena adanya perbedaan, terciptanya kedamaian, dan kerukunan di tengah-tengah keluarga, masyarakat, gereja, dan negara.

Demikian pembahasan mengenai Jalan Salib di Wonogiri yang menjadi tradisi umat Kristiani dalam menyambut kedatangan Hari Raya Paskah. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/rih)


Hide Ads