Heboh Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh' hingga Kodim Sukabumi Turun Tangan

Regional

Heboh Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh' hingga Kodim Sukabumi Turun Tangan

Tim detikJabar - detikJateng
Selasa, 28 Mar 2023 09:27 WIB
Viral pria berpidato sambil membawa senjata laras panjang
Viral pria berpidato sambil membawa senjata laras panjang (Foto: Istimewa)
Solo -

Media sosial dihebohkan dengan aksi empat pria dalam video berpidato diduga propaganda sambil menenteng senapan. Salah satu di antaranya merupakan Sekretaris Umum MUI Kabupaten Sukabumi sekaligus calon anggota pengurus DKM Al-Jabbar Ujang Hamdun. Kodim 0607 pun turun tangan.

Dikutip dari detikJabar, video itu salah satunya diunggah akun @Lek***. Dalam video itu terlihat seorang pria mengenakan baju koko putih, jas, dan senapan berpidato. Kemudian tampak dua orang memegang senapan laras panjang dan satu orang membawa kitab Iqra.

Sosok pria yang membacakan pidato diketahui membaca potongan surat Al-Anfal ayat 60. Di akhir video yang berdurasi 48 detik itu, pria tersebut mengatakan kata-kata yang dinilai mengandung propaganda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir," seru pria tersebut.

Kodim Panggil Keempat Pria di Video

Komandan Kodim 0607 Sukabumi Lektol Inf Dedy Ariyanto mengatakan pihaknya telah memanggil keempat pria yang berada dalam video itu. Keempatnya yaitu Ujang Hamdun, Rozak, David dan Anton. Dalam pertemuan itu, mereka mengaku video dibuat hanya untuk iseng.

ADVERTISEMENT

"Baik tadi Alhamdulillah kita kumpul termasuk semuanya pelaku yang ada dalam video tersebut dan beliau juga sudah mengklarifikasi bahwa beliau itu membuat video bukan dalam tujuan tertentu tapi memang hanya iseng," kata Dedy kepada detikJabar, Senin (27/3/2023).

Dedy lalu menceritakan kronologi dibuatnya video itu. Semula rombongan itu berencana pergi ke Pondok Halimun pada 2 Maret 2023 lalu. Kemudian di tengah perjalanan terjadi hujan deras sehingga mobil yang mereka tumpangi bermasalah.

"Karena waktu itu mau ke Pondok Halimun kemudian hujan dan mereka mampir, mobil juga ada kendala. Ketika di tempat makan itu iseng bikin video sambil bawa senjata," ujarnya.

Dedy lalu bicara soal senapan yang digunakan dalam video. Menurutnya, itu adalah senapan angin yang bentuknya mirip dengan senapan serbu militer.

Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti tersebut.

"Sudah ada di kita juga, itu senapan angin, ada tiga termasuk peluru senapan angin tujuannya berharap video ini tidak kemana-mana karena memang tidak ada tujuan jelek sampai ke arah radikal atau intoleran, tidak ada," tegasnya.

Sementara itu, soal peran Ujang Hamdun yang merangkap sebagai pembina narapidana teroris, Dedy menyebut sejauh ini tak ada potensi terpaparnya Ujang dengan kegiatan itu. Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh' itu sudah terdeteksi pada pertengahan Maret lalu dan mereka sudah aktif berkomunikasi.

"Video ini kan sudah dari awal bulan, ketika pertengahan bulan sudah melakukan klarifikasi bersama dengan teman-teman dari kepolisian namun ini masih terus berkembang kemana-mana sehingga beliau (Ujang Hamdun) juga meminta bantuan kepada kita supaya sama-sama untuk meredam ini," kata dia.

"Supaya tidak ada akses seperti tadi apakah terpapar ke arah sana? Tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada (tercemar napiter). Kita selama ini juga masih terus berkomunikasi baik di Forkopimda Kabupaten dan kegiatan-kegiatan keagamaan," jelasnya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Dedy memastikan pihaknya akan melakukan pembinaan terlepas dari benar tidaknya video itu. Keempat orang itu disebut sudah meminta maaf atas kegaduhan yang diperbuat.

"Dia (Ujang Hamdun dan kawan-kawan) sudah minta maaf dan tidak akan mengulangi sekaligus memberikan edukasi ke yang lain jangan sampai yang lainnya membuat video seperti ini dan berujung pada keresahan masyarakat. Jadi kalau pembinaannya seperti apa? Selama ini juga kita hubungan cukup baik dengan beliau-beliau itu dan tidak ada permasalahan yang menonjol," kata Dedy.

Selain mengamankan tiga senapan angin, pihaknya juga mengambil buku majmu aurod yang bersampul Iqra dan beberapa peluru mimis.

"Jadi sekali lagi memang tidak ada hal khusus yang sifatnya mengarah kepada hal tertentu. Murni ini tidak disengaja karena tujuannya memotivasi jemaahnya supaya beribadah lebih kuat dan dekat kepada Allah, sifatnya spontanitas," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)


Hide Ads