Jalur alternatif Kudus-Sukolilo di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih kebanjiran sampai hari ini. Ketinggian airnya berkisar 60 sentimeter. Banjir ini terjadi sejak tiga bulan lalu.
Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (21/3), banjir masih merendam jalur alternatif dari Kudus menuju Kayen dan Sukolilo atau sebaliknya. Genangan air cenderung naik karena tingginya curah hujan semalam.
Kondisi jalur alternatif itu kian diperparah dengan banyaknya lubang di balik genangan air. Tak sedikit sepeda motor yang nekat menerobos jalan itu mogok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengguna jalan, Hanifah, mengaku tidak tahu sebelumnya jika jalur alternatif Kudus-Sukolilo kebanjiran. Dia berencana pulang ke Solo. Namun motornya mogok karena nekat menerobos banjir.
"Mau pulang ke Solo, dari kuliah di IAIN Kudus, di sini kuliah," kata Hanifah kepada detikJateng di lokasi, Selasa (21/3/2023).
"Pulang mau puasa biar puasa pertama di rumah. Ndak tahu kalau sini banjir," imbuh dia.
Menurut pengguna jalan lain, Sujadi, genangan banjir di jalur alternatif itu bertambah tinggi setelah hujan semalam. Sujadi berujar, banjir di jalan ini tak kunjung surut selama tiga bulan dan hari ini terbilang lebih dalam dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Saya dari Kudus mau ke Kayen Pati, kalau lewat jalur Pantura jauh. Di sini tiga bulan banjir terus, ya hujannya terus. Ya tetap menerjang (air), naik ojek yang ada di songkro (gerobak)," kata Sujadi di lokasi.
Warga Tanjungrejo Kudus itu menambahkan, jalan yang terendam banjir itu panjangnya sekitar 2 kilometer. Titik banjir terparah di Desa Kasiyan, Sukolilo.
Warga setempat, Solekul Hadi mengatakan banjir juga merendam beberapa rumah warga.
"Banjir sudah tiga bulan ini, kedalaman 60 sentimeter, ini jalur Kayen-Kudus atau sebaliknya, terus ada 50 rumah yang terdampak banjir," ujar warga Desa Gadudero itu.
(dil/rih)