Terkendala Banjir, Normalisasi Sungai Silugonggo Pati Dimulai Minggu Depan

Terkendala Banjir, Normalisasi Sungai Silugonggo Pati Dimulai Minggu Depan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 17 Mar 2023 15:17 WIB
Kondisi warga Mintobasuki Pati masih bertahan tinggal di ranggon selama kebanjiran. Foto diambil Jumat (17/3/2023).
Desa Mintobasuki, Pati, masih kebanjiran (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Normalisasi Sungai Silugonggo di Kabupaten Pati bakal dilakukan mulai minggu depan. Normalisasi sempat ditunda karena Sungai Silugonggo meluap dan mengakibatkan banjir di Pati.

"Faktor banjir, minggu depan mungkin mulai berjalan. Kita sudah muter tinggal mendatangkan (alat berat) saja," kata pengawas proyek normalisasi Sungai Silugonggo dari PT Agung Pratama, Setiyono kepada wartawan di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Jumat (17/3/2023).

Dia mengatakan petugas pekerjaan normalisasi tengah melakukan pemantauan debit di Sungai Silugonggo. Termasuk mengecek kondisi sungai di sekitar Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ketinggian air di sungai masih tinggi. Oleh karena itu pihaknya belum bisa melakukan normalisasi Sungai Silugonggo.

"Sekarang ketinggian air masih 1,8 meter setiap hari turun 10 sentimeter, normalnya kali ini bisa dikerjakan normalisasi dengan ketinggian di bawah 100 sentimeter," kata Setiyono.

ADVERTISEMENT

Setiyono mengatakan normalisasi sungai rencananya dilakukan mulai Oktober 2022 lalu. Namun, karena kondisi banjir ditunda dan sampai bulan Maret 2023 baru akan dilakukan normalisasi.

"Rencana bulan Oktober 2022, bulan Oktober terjadi bencana alam, ini sudah dua kali terjadi bencana alam," kata Setiyono.

"Rencana 13 kilometer, dari Tanjang Kecamatan Gabus sampai Bendung Karet di Sampang Kecamatan Jakenan," dia melanjutkan.

Setiyono menjelaskan normalisasi yang dilakukan berupa pengerukan sedimentasi di Sungai Silugonggo. Selain itu juga pembuatan tanggul di Sungai Silugonggo.

"Dibikin tanggul dan kedalamannya dikeruk lebar 40 meter, dalamnya sekitar 3 meter, pekerjaannya kurang lebih 16 bulan, karena di Pati bulan yang bagus antara Maret sampai Oktober, pekerjaan nanti ngebut," pungkas Setiyono.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads